Wapres Pimpin Rapat Terbatas Mengenai Evaluasi PPKM

Senin, 01 November 2021, 19:15 WIB | Kesehatan | Nasional
Wapres Pimpin Rapat Terbatas Mengenai Evaluasi PPKM
Wapres RI saat pimpin rapat terbatas soal PPKM. IST
IKLAN GUBERNUR
JAKARTA, binews.id --

Wakil Presiden (Wapres) RI, Ma'ruf Amin memimpin Rapat Terbatas (Ratas) mengenai Evaluasi Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), Senin (01/11/2021), melalui konferensi video.

Dalam ratas tersebut, Wapres menyampaikan bahwa beberapa indikator penanganan Covid-19 di Indonesia mengalami perkembangan baik. Namun di sisi lain, terjadi peningkatan pergerakan masyarakat seiring dengan berbagai relaksasi yang telah diberikan oleh pemerintah. Oleh karena itu, diperlukan mitigasi yang baik agar pelaksanaan PPKM dapat tetap terkendali.

"Perlunya memikirkan mitigasi terbaik agar penurunan atau relaksasi daripada penerapan PPKM itu kita sesuaikan secara terkendali dan terukur," ujar Wapres saat memberikan pengantar pada Ratas.

Lebih lanjut Wapres menyampaikan, selain mitigasi, pelaksanaan 3T (testing, tracing, dan treatment) dan vaksinasi Covid-19 juga perlu terus ditingkatkan. Sehingga, perlindungan terhadap masyarakat tetap terjaga dan tidak terjadinya gelombang ketiga.

Baca juga: Menuju Indonesia Emas 2045, Wapres Dorong Zakat sebagai Solusi Pengentasan Kemiskinan

"Hal yang sudah kita capai ini perlu kita tetap pertahankan dan untuk itu saya kira kita harus terus memperkuat pertama soal testing, tracing, kemudian juga isolasi, treatment, dan vaksinasi," ujarnya.

Wapres juga meminta jajaran terkait untuk mengantisipasi munculnya gelombang ketiga. "Karena pergerakan masyarakat mulai begitu tinggi, maka perlu adanya pendekatan atau peningkatan mengenai perlindungan terhadap masyarakat. PeduliLindungi harus kita perkuat. Kemudian untuk mengantisipasi munculnya gelombang ketiga," tambahnya.

Terkait mobilitas internasional, Wapres menekankan pentingnya screening yang ketat baik terhadap wisatawan asing maupun Warga Negara Indonesia (WNI) yang melakukan perjalanan ke luar negeri. Sebab, mobilitas internasional dapat menjadi celah masuknya varian baru Covid-19 apabila tidak disikapi dengan tegas.

"Protokol kesehatan perjalanan internasional seperti penyesuaian waktu pelaksanaan karantina, ketentuan tentang PCR bagi pelaku perjalanan internasional dengan tetap mengantisipasi risiko penularan dari negara lain," ujarnya.

Baca juga: Road to WIES 2025: Langkah Awal Sumbar Menuju Pusat Wirausaha Islami Dunia

Menutup pengantarnya, Wapres pun berpesan agar seluruh pihak terkait dapat mulai melakukan antisipasi lonjakan mobilitas masyarakat menjelang akhir tahun. Sehingga, masa libur akhir tahun tidak menjadi titik lonjakan gelombang baru di Indonesia.

Halaman:
Marhaban ya Ramadhan 2025

Penulis: Imel
Editor: BiNews

Bagikan: