Covid-19 Belum Jinak, TOP 100 Salurkan Masker Standar WHO untuk Para Medis

Senin, 06 April 2020, 19:52 WIB | Kesehatan | Kota Padang
Covid-19 Belum Jinak, TOP 100 Salurkan Masker Standar WHO untuk Para Medis
Donasi TOP100 diserahkan ke rumah sakit ujud peduli membantu para medis menangani pasien Covid-19, Senin 6/4 (foto: dok/top100)
IKLAN GUBERNUR

PADANG, binews.id—-Bantuan tahap tiga dari donasi warga group whatsapp TOP100 dan pengusaha minang disalurkan ke berbagai institusi kesehatan di Sumbar, Senin (6/4).

Total keseluruhan donasi Rp 297 juta, untuk trip 4, 5 sampai 6 nantinya berupa 450 masker N95 senilai Rp 60 juta rupiah yang merupakan donasi dari warga TOP 100 dan pengusaha Minang lainnya.

"Trip penyaluran 4, 5 dan 6 atas donasi itu telah disampaikan tim peduli ke RSUP M Djamil, RSAM Bukittinggi dan Lab FK Unand,"ujar Penggagas Gerakan Bersama Lawan Covid-19 Sumbar, Sari Lenggogeni.

RS M Djamil Padang dan RS Ahmad Muchtar Bukittinggi keduanya merupakan rumah sakit utama rujukan nasional terkhusus untuk ruang isolasi pasien PDP berat, dan Laboratorium Fakultas Kedokteran menjadi labor pertama di luar Jawa diizinkan Kemenkes RI untuk uji pasien Covid-19.

Baca juga: Ketua DPRD Sumbar Bantu 45 APD untuk RSUP dr M Djamil

"Memang agak telat menyalurkan karena tim harus mencari bahan yang disaat wabah menjadi langka dan mahal, Allhamdulillah akhirnya dapat supplier dengan harga masker paling rasional dan masker telah dikonfirmasi standarisasinya dengan dokter spesialis paru,"ujar Sari yang juga admin WAG 'Kawal Covid-19 Sumbar.

Sebelum trip penyaluran hari ini, tim peduli telah memberikan 200 hazmat untuk RSUD di Sumbar dan RSUD Rasydin sebagai center Covid-19 dan set lengkap untuk Lab FK Unand serta dukungan untuk logistik gizi demi menjaga kesehatan tim Lab FK Unand yang sangat berpotensi tertular.

Donasi TOP100 dan pengusaha minang yang dihimpun dengan total Rp 297 juta, kata Sari Lenggogeni memprioritaskan untuk tenaga medis atas dasar kemanusian.

"Tidak sampai hati kita setiap hari mendengar kisah pilu pejuang kemanusiaan ini berguguran satu persatu karena tidak ada proteksi standar, padahal mereka melindungi kita. Saya berharap jangan sampai ada lagi tengkulak yang mempermainkan harga disaat tenaga medis berjuang dengan nyawa, disaat keranda pulang tanpa iringan tangisan keluarga,"ujar Sari.

Baca juga: Penghuni Grup Top 100 Serahkan Bantuan APD untuk Dokter dan Tenaga Medis

Sari Lenggogeni juga berharap semua orang peduli, minimal peduli pada keluarga dan diri sendri untuk memutus mata rantai Covid-19 ini.

Halaman:
Marhaban ya Ramadhan 2025

Penulis: Imel
Editor: Imel

Bagikan: