Gugus Tugas COVID-19 Serahkan 7.000 APD ke Dokter Gigi, Spesialis THT

"Kita tahu dalam praktiknya ahli THT sangat close contact dengan pasien, sehingga kami sudah membuat beberapa pedoman dan contoh, [...] harus pakai APD lengkap setidaknya level 2, masker N95. Kami sudah mendengar jeritan seluruh cabang bahwa masker N95 sangat kurang. Kami sudah membeli tetapi baru ada sedikit. Alhamdulilah gayung bersambut, BNPB mendengar (keluhan kami, red)," kata Jenny dalam sesi jumpa pers usai beraudiensi dengan Gugus Tugas.
Ia menjelaskan bantuan itu akan diserahkan ke ahli THT di seluruh Indonesia.
Dalam kesempatan tersebut, asosiasi dokter gigi dan perhimpunan ahli THT di Indonesia itu berharap agar bantuan tersebut dapat diberikan secara berkala sesuai dengan kebutuhan para tenaga kesehatan di lapangan.
Baca juga: Kembali Mutasi Bergulir di Lingkungan Pemko Bukittinggi,64 Pejabat Dilantik Wako Erman Safar
Ikatan Dokter Indonesia melaporkan per Senin (6/4) ada 19 dokter yang meninggal akibat COVID-19. Jumlah itu belum menghitung jumlah dokter dengan status PDP (Pasien dalam Pengawasan) yang wafat dalam beberapa minggu terakhir.
Ke-19 dokter yang wafat itu, di antaranya, Prof. Dr. dr. Iwan Dwi Prahasto (Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta); Prof. Dr. dr. Bambang Sutrisna (Guru Besar Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia); dr. Bartholomeus Bayu Satrio (IDI Jakarta Barat); dr. Exsenveny Lalopua (Dinas Kesehatan Kota Bandung); dr. Hadio Ali K (Perdossi DKI Jakarta/IDI Jakarta Selatan); dr. Djoko Judodjoko (IDI Bogor); dr. Adi Mirsa Putra (IDI Bekasi); dr. Laurentius Panggabean (RSJ dr Soeharto Herdjan/IDI Jakarta Timur).
Korban lainnya, antara lain dr. Ucok Martin (Dosen Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara/IDI Medan); dr. Efrizal Syansudin (RSUD Prabumulih Sumatera Selatan/IDI Prabumulih); dr. Ratih Purwarini (IDI Jakarta Timur); Laksma (Purn) dr. Jeanne PMR Winaktu (RSAL Mintohardjo/IDI Jakarta Pusat); Prof. Dr. dr Nasrin Kodim (Guru Besar Epidemiologi FKM UI); dr. Bernadetta Tuwsnakotta (IDI Makassar); dr. dr Lukman Shebubakar (IDI Jakarta Selatan); dr. Ketty (IDI Tangerang Selatan); dr. Heru S (IDI Jakarta Selatan); dr. Wahyu Hidayat (IDI Kabupaten Bekasi); dan dr. Naek L Tobing (IDI Jakarta Selatan). (rls/comel)
Penulis: Imel
Editor: Imel
Berita Terkait
- Gubernur Sumbar Targetkan RSAM Sebagai Salah Satu Pusat Pendidikan Dokter Spesialis Unggulan di Indonesia
- Masalah Gigi dan Anemia Jadi Temuan Utama Cek Kesehatan Gratis
- Tenaga Cadangan Kesehatan Indonesia Siap Hadapi Krisis Kesehatan Berskala Internasional
- Program Cek Kesehatan Gratis Sekolah Dimulai, Sasar 53 Juta Pelajar di Indonesia
- Presiden Prabowo Dorong Lompatan Layanan Kesehatan: Dari Cek Kesehatan Gratis hingga Rumah Sakit Baru