Mendagri Minta Kepala Daerah Lakukan Terobosan Percepat Vaksinasi

"Kelebihannya lebih mudah, disentralisir, vaksinatornya ada di situ, adadoorprize," imbuhnya.
Namun Tito tidak memungkiri jika terdapat sejumlah kendala dalam pelaksanaan dengan metode seperti ini, di antara hambatan dalam memobilisasi masyarakat terutama kelompok lanjut usia (lansia).
"Orang tua susah untuk dibawa ke sana, karena susah jalan, sakit, problem untuk mobilisasi orang untuk ke situ," ujarnya.
Baca juga: Disdukcapil Kabupaten Solok Launching Inovasi JELAJAH 1302
Tito pun mengingatkan adanya potensi kerumunan dalam pelaksanaan vaksinasi terpusat ini, yang dapat meningkatkan risiko penularan COVID-19.
Metode lain yang dapat digunakan adalah dengan menggunakan pendekatan secaramobile, seperti dengan menggunakan kendaraan,lab truck, hingga dengan berbasis kapal untuk daerah kepulauan. Dengan menggunakan kendaraan, vaksinator dapat masuk ke kampung-kampung dan mendatangi masyarakat yang akan divaksinasi.
"Karena masyarakatnya malas datang, jadi jemput bola. Selain itudoor to door,terutama yang lansia. Diharapkan lansia jadi prioritas," pungkas Mendagri. (*/bi)
Penulis: Imel
Editor: BiNews
Berita Terkait
- Masalah Gigi dan Anemia Jadi Temuan Utama Cek Kesehatan Gratis
- Tenaga Cadangan Kesehatan Indonesia Siap Hadapi Krisis Kesehatan Berskala Internasional
- Program Cek Kesehatan Gratis Sekolah Dimulai, Sasar 53 Juta Pelajar di Indonesia
- Presiden Prabowo Dorong Lompatan Layanan Kesehatan: Dari Cek Kesehatan Gratis hingga Rumah Sakit Baru
- Kemenkes Targetkan 53 Juta Siswa Ikut Cek Kesehatan: Ini Jenis Pemeriksaannya Berdasarkan Usia
Didukung Penuh PSSI, FFI Persiapkan Timnas untuk SEA Games 2025
Nasional - 13 Agustus 2025
Tiga Daerah Terdampak Banjir, BNPB Ingatkan Pencegahan Dini
Nasional - 12 Agustus 2025