Inflasi Jelang Idul Fitri Nomor Enam di Sumatera, Leonardy Apresiasi Kekompakan TPID Sumbar

Kamis, 12 Mei 2022, 11:50 WIB | Ekonomi | Kota Padang
Inflasi Jelang Idul Fitri Nomor Enam di Sumatera, Leonardy Apresiasi Kekompakan TPID...
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Sumatera Barat, Wahyu Purnama A dalam diskusi terbatas tentang inflasi pra dan pasca Idul Fitri di Sumatera Barat antara Anggota DPD RI H. Leonardy Harmainy Dt. Bandaro Basa, S.IP., MH dengan dan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Sumatera Barat, Rabu 11 Mei 2022. IST

Namun, diakuinya sempat khawatir dengan harga daging jelang lebaran. Namun kekhawatiran harga daging di atas Rp150.000 tidak terjadi dan kenaikannya tidak sampai meresahkan masyarakat.

Dia pun menceritakan tentang kehadiran TTIC. Dimana pada tahun 2017 Sumbar mengalami kelangkaan bawang putih. Harganya mencapai Rp90.000. Saat kelangkaan itu, Sumbar menjual bawang putihnya ke daerah lain karena bawang putih produksi Sumbar yang kecil-kecil kurang disukai oleh konsumen di sini.

Setelah rapat dengan Gubernur ketika itu, digagaslah keberadaan lembaga TTIC. Dimana saat itu, berhasil didapatkan bawang putih dari Jawa seharga Rp40.000. Pedagang banting harga menjadi Rp35.000. TTIC pun menjual bawang putihnya seharga Rp32.000.

"Artinya dengan TTIC ini konsumen tidak dirugikan dan petani dapat selisih harga yang lebih baik. Lewat TTIC ini kita ingin mengajak pedagang menjadi santun bukan seenaknya menaikkan harga," tegasnya.

Dia juga menginformasikan bahwa TTIC juga menginformasikan harga lewat media sosial yang dipunyai TTIC. Begitu mendapat laporan harga-harga kebutuhan pokok dari 40 orang pemantau di pasar-pasar. Berdasarkan acuan tersebut, ditetapkanlah harga TTIC dan diumumkan lewat media sosial. Masyarakat dapat melihatnya dan menjadikannya acuan dalam berbelanja barang kebutuhan pokok.

Gusri Rufita yang mewakili Kepala Dinas Perkebunan Tanaman Pangan dan Holtikultura Sumbar mengakui ada kenaikan tanaman perkebunan dan holtikultura. Kenaikan ini dirasakan oleh petani dan pedagang di momen idul fitri. Bahkan menurut pantauan dinas, harga bawang merah yang pada 26 April 2022 masih Rp38.000 per kilogram naik menjadi RpRp46.000 per kilogram. Dan mulai turun pada 6 Mei 2022.

Cabe merah besar, kata perempuan yang dipanggil Fifi ini mengalami kenaikan pada tanggal 26 April 2022 dari harga Rp28.000 menjadi Rp38.000 dan naik lagi menjadi Rp48.000 pada 29 April 2022. Cabe merah keriting dari harga Rp25.000 naik menjadi Rp32.000 pada 26 April 2022 dan naik lagi menjadi Rp35.000 pada 29 April 2022. Baru turun lagi pada 6 Mei 2022 pada harga Rp28.000.

"Ada dua komoditas yang tidak dipantau tapi mengalami kenaikan seperti buncis dan petai. Jengkol yang biasanya Rp30.000 per kilogram, naik menjadi Rp35.000 pada 26 April 2022 dan naik lagi menjadi Rp45.000 pada 6 Mei 2022," ujarnya sambil mengatakan harga komoditas holtikultura naik sedikit dan masih aman hingga 8 hari pasca lebaran.

Terkait, penyuluh pertanian, saat ini penyuluh pertanian di Sumbar ada 1.822 orang. Penyuluh ini harus melayani 18.342 kelompok tani. Tentu mereka kesulitan. Lagi pula induknya tidak ada lagi di pusat. Sehingga pelatihan untuk peningkatan kemampuan sumberdaya manusia penyuluh tidak ada lagi. Mereka pun sekarang tidak punya kendaraan operasional untuk berkunjung kelompok-kelompok tani tadi. "Kami mohon dukungan dari lembaga DPD RI untuk mendesak agar keberadaan penyuluh ini difungsikan lagi," ungkapnya.

Ria Wijayeni dari Biro Perekonomian Pemprov Sumbar menyebutkan koordinasi kita di TPID sudah sangat baik. Tiap kegiatan yang dilaksanakan oleh TPID, selalu diupayakan ikut, karena ada hal-hal yang perlu ditangani secara cepat.

Dikatakan Voni, biro perekonomian melaporkan kegiatan TPID kepada Sekda dan ditindaklanjuti ke tingkat atas. Voni mengatakan apa yang dilakukan selalu mendapat apresiasi pemerintah pusat. Ke depan, kita harus menjadikannya lebih baik lagi.

Halaman:

Penulis: Imel
Editor: BiNews

Bagikan: