Leonardy : Bersiap Menghadapi Tatanan Kehidupan Baru

Akibat selanjutnya, kata Bang Leo, bisa mengakibatkan terjadi PHK massal dan bukan tak mungkin bakal menimbulkan kekacauan sosial.
Bahkan, lanjutnya, kebangkrutan dunia usaha mengakibatkan negara tanpa pemasukan. Jika negara tanpa pemasukan, maka itu adalah sinyal tanda bahaya terhadap keutuhan NKRI.
"Pada kondisi new normal ini, warga dipersilakan untuk kembali beraktivitas seperti semula asalkan tetap jaga jarak (social distancing), dan terapkan pola hidup bersih dan sehat hingga kondisi normal kembali sebelum terjadi pandemi," ulas Ketua Badan Kehormatan DPD RI periode 2019-2024.
Baca juga: DPRD Sumbar Dengarkan Tanggapan Gubernur Terkait Ranperda RTRW 2023-2043
Lebih jauh Leonardy menambahkan, ada fase-fase yang harus dilalui agar kita bisa kembali ke kondisi normal sebagaimana yang telah diterapkan Amerika, Jepang dan negara lainnya.
Pemerintah kita telah mengeluarkan kebijakan pada fase pertama tanggal 1 Juni 2020, industri dan jasa bisnis beroperasi dengan social distancing dan persyaratan kesehatan. Toko, pasar dan mall belum dioperasionalkan, hanya pedagang masker dan fasilitas kesehatan yang boleh. Berkumpul lebih dari dua orang di luar ruang masih dilarang.
Fase kedua tanggal 8 Juni 2020. Toko, pasar dan mall diperbolehkan asalkan menerapkan protokol ketat. Tapi usaha dengan kontak fisik belum boleh beroperasional.
Adapun fase ketiga tanggal 15 Juni 2020 mulai dibolehkan pembukaan salon, spa dan lainnya. Begitu juga dengan olahraga outdoor. Tapi harus menerapkan protokol ketat.
Kegiatan pendidikan dibolehkan dengan sistem shift sesuai dengan jumlah kelas. Sementara tempat pernikahan, ulang tahun dan kegiatan sosial lainnya dibatasi hingga 10 orang.
Lalu pada fase keempat di tanggal 6 Juli 2020, kegiatan ekonomi dievaluasi. Kafe, bar dan tempat gym mulai dibuka dengan protokol kebersihan yang ketat. Penerbangan dibolehkan tapi jumlahnya terbatas. Kegiatan ibadahpun dilakukan dengan jemaah terbatas.
Sedangkan pada fase kelima tanggal 20 dan 27 Juli 2020 dimulailah pembukaan kegiatan ekonomi berskala besar. Perkiraannya, di akhir Juli atau awal Agustus seluruh kegiatan sudah dibuka. Evaluasi tetap dilakukan secara berkala sampai vaksin ditemukan dan disebarluaskan.
Penulis: Imel
Editor: BiNews
Berita Terkait
- Mahasiswa S3 Ilmu Lingkungan UNP Laksanakan Praktik Kerja Lapangan di Kepulauan Riau
- Hj. Nevi Zuairina Minta Ada Transformasi Kesehatan dan Pariwisata di KEK Sanur
- PP IPPNU X Gerakan Keluarga Maslahat Nahdlatul Ulama Gelar Peer Educator Cegah Stunting
- Gubernur Mahyeldi, Direktur dan Rektor UNP Temui Wapres Usulkan Pengembangan RSAM Bukittinggi
- Bio Farma Ajak Perempuan di Kalimantan Tengah Cegah Kanker Serviks
Progul Dokter Warga Mulai Layani Masyarakat Kota Padang
Kesehatan - 24 Februari 2025
Jaga Kesehatan Pegawai, KAI Divre II Sumbar Gelar Medical Check Up
Kesehatan - 19 Februari 2025
Mahyeldi Jalani Medical Check-Up di RS Unand Jelang Pelantikan
Kesehatan - 14 Februari 2025
KAI Divre II Sumbar Gelar Pengobatan Gratis terhadap 228 Pensiunan
Kesehatan - 10 Februari 2025