Ribut Soal Pemecatan Imam Masjid Raya Sumbar, Anggota Komisi V Hidayat: Masjid Raya Sumbar Harus Bersih dari Simbol Partai Politik

Senin, 22 Mei 2023, 09:34 WIB | Pemerintahan | Kota Padang
Ribut Soal Pemecatan Imam Masjid Raya Sumbar, Anggota Komisi V Hidayat:  Masjid Raya...
Hidayat, Anggota Komisi V DPRD Sumbar. IST

Saya berharap Gubernur segera mengganti pengurus MRSB. Mestinya yang jadi pengurus berdasarkan hasil seleksi terbuka yang dilaksanakan pansel secara independen dan objektif," tanya Hidayat.

Selaku Anggota DPRD, saya minta Sdr Gubernur untuk mengganti pengurus sekarang ini dan melakukan seleksi terbuka untuk menentukan pengurus selanjutnya. Rasanya, banyak tokoh tokoh yang lebih mumpuni untuk mengurus MRSB ini.

"Pengurus MRSB harus bersih dari orang Partai politik, karena tugasnya melayani jamaah yang beragam pilihan politiknya. Jangan keruhkan kemurnian fungsi MRSB dengan menempatkan kader partai di kepengurusan," tegas Hidayat.

Baca juga: Tim Penyusunan LPPD Sungai Penuh Studi Banding ke Padang Panjang

"MRSB Bercitarasa Haram dan Nabawi"

Hidayat juga menguraikan konsep pengelolaan MRSB "bercitarasa Haram dan Nabawi,". Tentu faktualnya tidaklah seperti Masjidil Haram dan Nabawi yang berada di Madinah dan Mekkah tersebut. Namun, spiritnya pengelolaanya yang dimaksudkan. Kualitas manajemen pengelolaan masjid yang modern dan profesional tentunya.

Kira kira seperti apa gambaran umum Masjid Raya Sumbar "bercitarasa Haram dan Nabawi?

Pertama, MRSB mesti memiliki Imam Besar yang ditentukan dari proses seleksi dan/atau musyawarah komponen utama di Ranah ABS SBK ini. Seorang Imam Besar yang berwibawa karena ilmu dan akhlaknya, disegani, dihormati dan tempat bertanya. Imam imam yang fasih tahfiz dan merdu suaranya, laksana kita sedang sholat di Masjid Nabawi atau Haram. Imam yang dihargai minimal Rp25 juta per bulan sebagai wujud penghargaan kepada ulama.

Kemudian, kondisi Masjid yang aman, nyaman dan bersih serta semua fasilitas pelayanan umat yang terjaga dan berfungsi. Memiliki jadwal pengajian setiap waktu yang disesuaikan, dengan pola presentasi modern (infocus) dan jamaah langsung bertanya (direct question) kepada ustaZnya tentang problem kehidupan. Intinya; apapun kegelisahan yang dialami umat, obatnya ada di MRS.

Lalu, ada pendidikan Al Quran (TPA) oleh ustad ustad yang membina maksimal 15 orang yang duduk berkeliling di dalam Masjid secara gratis. Ada pojok pustaka berisikan bacaan bacaan bernuansa Islami. Bahkan ada fasilitas olahraga seperti basket atau futsal tempat jamaah/siswa pulang sekolah bermain, fasilitas taman yang apik dan bermain keluarga (namun, saat azan semua aktivitas wajib berhenti untuk sholat berjamaah).

Selanjutnya, Ada tenan tenan yang khusus menjual perlengkapan ibadah maupun cinderamata produksi UMKM sendiri. Pelayanan pengurus yang memberikan ruang tambahan amal kepada jamaah melalui sedekah sedekah. (Misalnya, Pak pengurus, besok saya sedekah 10 karton air mineral utk dibagikan gratis kepada jamaah ya)

Halaman:

Penulis: Imel
Editor: BiNews

Bagikan: