Gubernur Sumbar Bersama TPID Menyepakati 7 Langkah Strategis Untuk Pengendalian Inflasi Daerah

PADANG, binews.id -- Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi Ansharullah bersama Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Prov. Sumbar, sepakati beberapa langkah strategis untuk pengendalian tingkat inflasi di Sumbar, khususnya jelang Hari Raya Idul Adha 1444 H.
"Kita telah siapkan 7 langkah strategis sebagai upaya pengendalian tingkat inflasi di Sumbar, khususnya jelang Idul Adha," ungkap Gubernur Mahyeldi.
Hal tersebut disampaikan Gubernur, usai mengikuti kegiatan High Level Meeting (HLM) TPIP se Sumbar di Kantor Perwakilan Bank Indonesia Sumbar, Selasa (27/6/2023).
Adapun 7 langkah strategis yang dimaksud Gubernur untuk pengendalian inflasi tersebut antara lain: pertama, Penyelenggaraan operasi pasar murah secara lebih intensif dan masif. Kedua, Pelaksanaan fungsi pengawasan dan sidak pasar secara sistematis dan berkala. Ketiga, mengembangkan pertanian organik untuk meningkatkan produksi hasil pertanian dan mengurangi ketergantungan terhadap pupuk kimia.
Baca juga: DPRD Padang Dukung Wacana Surat Keterangan Bebas HIV/AIDS untuk Calon Pengantin
Kemudian yang keempat, penguatan dan optimalisasi sarana prasarana pengelolaan air di sektor pertanian, seperti irigasi dan embung. Kelima, Penguatan dan perluasan Kerjasama daerah, khususnya antara kota perhitungan inflasi dengan wilayah produsen. Keenam, memastikan kelancaran arus distribusi dan transportasi bahan pangan di seluruh wilayah Sumbar dan yang ketujuh, penguatan koordinasi antar daerah (provinsi dan kabupaten/kota).
Gubernur Mahyeldi menyebut, 7 langkah strategis tersebut dirumuskan berdasarkan pertimbangan implementasi 4K yakni keterjangkauan harga, ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi, dan komunikasi yang efektif.
"Meskipun secara umum, inflasi di Sumbar masih terkendali, namun tantangan ke depan tidaklah mudah. Maka dari itu, kita menyiapkan langkah langsung untuk jangka panjang,"kata Mahyeldi.
Selanjutnya, Gubernur Mahyeldi menjelaskan, saat ini ada beberapa daerah di Sumbar yang mengalami sedikit kenaikan tingkat inflasi secara Year on Year (Y.o.Y), seperti, Kota Padang dan Kota Bukittinggi.
Baca juga: Baksos Polri Presisi, Pemko Padang Apresiasi Pembagian Sembako oleh Polresta
Tingkat inflasi Kota Padang tercatat sebesar 0,40% itu lebih tinggi dari periode tahun sebelumnya. Sedangkan untuk Kota Bukittinggi tercatat mengalami inflasi sebesar 0,18% , lebih tinggi dibandingkan inflasi periode sebelumnya sebesar 0,06%.
Penulis: Imel
Editor: BiNews
Berita Terkait
- Kota Padang Perkuat Ekonomi Kreatif Lewat Bimtek Branding Digitalisasi
- Permudah Akses Perbankan untuk UMKM, Pemko Padang Bersinergi dengan CIMB Niaga
- Evaluasi untuk Adinata Syariah 2025, Gubernur Mahyeldi Targetkan Sumbar Kembali Raih Juara Umum
- OJK: Likuiditas Perbankan 2025 Masih Ketat, Sektor Pertanian Perlu Digenjot
- Wakil Ketua DPRD Sumbar Iqra Chissa Inisiasi Pemprov dan Pertamaina Terkait Stabilisasi Stok BBM