Hadirkan Filolog Indonesia Pramono, dan Anggota DPRD Sumbar Hidayat
Manuskrip Kuno dan Kebudayaan Minangkabau Berpadu dalam Dialog Kebudayaan Generasi Muda Angkatan ke Dua

Dikatakannya, kemajuan dunia digital mempercepat akses terhadap koleksi yang umurnya ratusan tahun lalu tidak berada di Minangkabau, bahkan Indonesia dan dunia. "Ada suatu teknologi digital di Jerman yang bisa untuk mendeteksi satu riwayat satu kertas itu sudah dipakai ditulis", ujarnya.
Selanjutnya, Anggota DPRD Sumatera Barat Hidayat, menekankan pentingnya budaya sebagai pondasi kemajuan di berbagai sektor lain. Ia menyadari bahwa pembangunan di sektor kebudayaan sering kali terlupakan.
"Sebagai bentuk perhatian Dinas Kebudayaan melalui pokir anggota DPRD Sumbar dengan acara ini, kita berusaha untuk memberikan perhatian yang lebih pada keberlangsungan nilai-nilai budaya dan adat di Sumatera Barat melalui manuskrip.
Baca juga: Hendri Septa - Hidayat Ajak Pemilih Gunakan Hak Suara
Selain itu, Hidayat menyampaikan bahwa sebagai anggota DPRD Sumbar, ia menilai pembangunan di sektor kebudayaan agak luput dalam konteks konsentrasi pemerintah daerah dan stakeholder yang ada di daerah Sumbar, padahal budaya merupakan pondasi dasar untuk bisa mengakselerasi kemajuan di sekitar sektor lain.
"Saya tidak akan mendefinisikan kebudayaan, mungkin teman-teman atau adik-adik semua lebih memahami tentang kebudayaan, setidaknya konkret secara sederhana, apa itu kebudayaan?, sistem kompleks yang mencakup pengetahuan, kepercayaan, kesenian, dan norma adat yang menjadi proses kehidupan kita sehari-hari yang beragam dan berbeda," ungkap Hidayat.
Peserta tampak antusias dan sangat apresiasi dialog kebudayaan ini, mereka menyambut baik tema acara yang menarik dan kehadiran narasumber yang kompeten dalam bidangnya. Meskipun mereka menganggap acara tersebut sangat positif, mereka juga memberikan masukan untuk memperpanjang waktu acara dan mengundang narasumber dari kalangan pengkaji seni tradisional.
Salah satu peserta, Yola Yolanda, lulusan ilmu sejarah, menganggap acara ini sangat penting dalam mengulik pengetahuan tentang manuskrip dan naskah kuno. Dia menilai bahwa Dinas Kebudayaan dan Bapak Dewan Hidayat telah berhasil memfasilitasi acara ini dengan baik, terutama dengan kehadiran narasumber seperti Prof. Dr. Pramono.
Yola juga sangat mengapresiasi peran Bapak Hidayat dalam mendukung kebudayaan dan melihatnya sebagai contoh positif bagi pejabat yang memperjuangkan kebudayaan.
"Apa yang disampaikan oleh Bapak Hidayat dalam Dialog kebudayaan tadi itu luar biasa apresiasi beliau terhadap kebudayaan kita sendiri, bagaimana beliau memberikan apresiasi baik itu waktunya, dana nya dan segala macamnya. Saya pribadi terkesima dengan kepribadian beliau karena dengan adanya semangat beliau untuk memperjuangkan kebudayaan kita itu sudah sisi positif dari para pejabat-pejabat kita. Hal itu saya rasa bapak Hidayat lah yang menjadi fasilitator bagi kita nantinya bagi pemuda-pemuda ini untuk mengembangkan kebudayaan," ungkap Yola.
Kemudian, Leonard Roza Riovarda dari komunitas ruang bangkit mengatakan, acara yang diadakan oleh Dinas Kebudayaan yang bertemakan tentang mengenali nilai-nilai adat dan budaya melalui manuskrip. "Acaranya menarik dan sangat bagus yang mana mengundang narasumber yang sangar berkompeten dibidang tersebut, ditambah lagi dengan dukungan oleh pemerintah yaitu pak Hidayat yang membantu untuk menyelenggarakan acara," sebutnya.
Penulis: Imel
Editor: BiNews
Berita Terkait
- Baksos Polri Presisi, Pemko Padang Apresiasi Pembagian Sembako oleh Polresta
- Susul Gubernur Mahyeldi ke Magelang, Wagub Vasko Antusias Ikuti Retreat
- Pemprov Sumbar Siapkan Bus bagi Bupati/Wali Kota Beserta Wakil Menuju Bandara Yogya Usai Retret di Magelang
- Musrenbang RKPD, Wawako Maigus Nasir: Penting Sinergi dan Kolaborasi untuk Kemajuan
- Pj Sekda Yozarwardi Buka Forum Setda se-Sumbar, Bahas Strategi Penyelenggaraan Pemerintahan