Gelar Pelatihan TPK, Pj Wali Kota: Semen Padang, Perusahaan yang Peduli Pencegahan Stunting

"Ini tanggung jawab kita bersama dan program ini juga selaras dengan progam keberlanjutan perusahaan serta merupakan lanjutan dari tahun sebelumnya. Program ini telah dimulai sejak 2022," kata Iskandar.
Kepala Unit CSR PT Semen Padang, Dedi M Siddiq menambahkan, PT Semen Padang berkomitmen penuh dalam penanganan Stunting sejak tahun 2022 lalu melalui PASS yaitu Program Anak Stunting Semen Padang dengan taggline Stunting Lewat Anak Sehat.
"Alhamdulillah, dari sekian banyak kasus stunting di Lubuk Kilangan, Pauh dan Lubuk Begalung, angka wisudanya di atas angka wisuda nasional. Rata-rata 18-25 persen. Mudah-mudahan di tahun 2025 nanti, angka stunting di kecamatan di lingkungan Semen Padang ini bisa diturunkan lagi," kata Dedi M Siddiq.
Baca juga: Delapan Tim SIG Group Ambil Bagian dalam Cerdas Cermat SIG K3 Champions League di PT Semen Padang
PT Semen Padang yang merupakan bagian dari SIG lanjutnya, akan selalu aktif untuk mendukung program Ceting di sekitar perusahaan. Mudah-mudahan, berbagai upaya yang dilakukan PT Semen Padang dalam menekan angka stunting ini, termasuk pelatihan peningkatan kapasitas TPK, dapat mengentaskan persoalan stunting yang merupakan salah satu permasalahan sosial di Kota Padang dan Indonesia pada umumnya.
"Untuk itu, kami juga berharap dukungan dari Pemko Padang. Mari kita bersama-sama untuk menyelesaikan permasalahan sosial ini. Ke depannya, selain terus memberikan bantuan makanan tambahan untuk balita stunting dan ibu hamil, kami pun juga akan menyasar program-program lainnya yang bisa mengentaskan permasalahan stunting. Karena, preventif lebih baik dengan reaktif," ujarnya.
Teknikal Sistem Satgas Stunting Kota Padang Budi Mulia dalam materinya juga mengajak TPK untuk mengoptimalkan perannya. Mulai dari mendeteksi dini faktor resiko stunting, baik spesifik maupun yang sensitif, serta melakukan pendampingan dan surveilans melalui penyuluhan, fasilitas pelayanan rujukan, dan penerimaan bantuan sosial.
"TPK harus bekerja team work yang dikoordinir oleh bidan atau PKK untuk mengindentifikasi faktor resiko, serta memberikan pendampingan tidak hanya pada balita atau anak stunting, tapi juga kepada kepada calon pengantin, ibu hamil, ibu pasca melahirkan dan anak usia 0-2 tahun. Ini harus dioptimalkan, sehingga ke depan dapat menurunkan prevalansi stunting," katanya. (bi/rel)
Penulis: Imel
Editor: BiNews
Berita Terkait
- Progul Dokter Warga Mulai Layani Masyarakat Kota Padang
- SPH Jadi Rumah Sakit Pertama di Sumbar Penerima Bintang Tiga dari BPJS Kesehatan
- Jaga Kesehatan Pegawai, KAI Divre II Sumbar Gelar Medical Check Up
- Mahyeldi Jalani Medical Check-Up di RS Unand Jelang Pelantikan
- KAI Divre II Sumbar Gelar Pengobatan Gratis terhadap 228 Pensiunan
Progul Dokter Warga Mulai Layani Masyarakat Kota Padang
Kesehatan - 24 Februari 2025
Jaga Kesehatan Pegawai, KAI Divre II Sumbar Gelar Medical Check Up
Kesehatan - 19 Februari 2025
Mahyeldi Jalani Medical Check-Up di RS Unand Jelang Pelantikan
Kesehatan - 14 Februari 2025
KAI Divre II Sumbar Gelar Pengobatan Gratis terhadap 228 Pensiunan
Kesehatan - 10 Februari 2025