Pemko Bukittinggi Gelar Gebyar IVA Test, Sadanis dan Layanan Kontrasepsi

BUKITTINGGI -Pemerintah Kota Bukittinggi melalui Dinas Kesehatan, gelar Gebyar Tes Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA) dan pemeriksan payudara klinis,di Poltekes Kemenkes Prodi Kebidanan Kota Bukolittinggi, Rabu (28/04).
Pada kegiatan tersebut, juga dilakukan pemasangan Metode Kontrasepsi Jangka Panjang.
Wali Kota Bukittinggi melalui Kepala Dinas Kesehatan, Linda Feroza, mengatakan, Gebyar IVA Tes, Sadanis dan Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) merupakan sebuah inisiatif untuk meningkatkan kesadaran dan partisipasi wanita dalam program skrining kanker serviks dan kanker payudara, katanya.
Kegiatan ini menurut Linda Faroza, diikuti oleh110 orang sasaran IVA Tes dan sadanis dari 7 Puksemas Kota Bukittinggi serta 30 orang sasaran peserta KB Jangka Panjang, baik itu IUD maupun implan, jelasnya.
Baca juga: Wawako Marfendi Irup Upacara HUT Korpri ke 53 dan Hut PGRI ke 79 Tahun 2024
Lebih lanjut Kadis Kesehatan Kota Bukittinggi mengatakan, dengan adanya kegiatan ini, diharapkan wanita dapat melakukan pemeriksaan IVA secara massal dan mendapatkan edukasi tentang pentingnya deteksi dini kanker dan Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) mencakup berbagai metode kontrasepsi yang memberikan perlindungan dalam jangka waktu yang panjang, seperti IUD (Intrauterine Device), implan, dan suntik, harapnya
Lebih lanjut Linda menjelaskan, Program MKJP diharapkan dapat meningkatkan akses dan pemahaman masyarakat tentang pilihan kontrasepsi jangka panjang yang tersedia dan meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya deteksi dini kanker serviks melalui skrining IVA (Inspeksi Visual dengan Asam Asetat).
Sementara Ketua TP PKK, Ny. Fiona Erman Safar, menjelaskan, Kanker leher rahim, merupakan kanker terbanyak di Indonesia. Kanker ini memiliki angka kematian yang tinggi yang disebabkan terlambatnya deteksidini. Hampir 70% pasien kanker dideteksi pada stadium lanjut. Kota Bukittinggi pada tahun 2023, angka kunjungan deteksi dini kanker serviks sebanyak 344 wanita usia subur (1.6%) dari 20.880 wanita usia subur. Dari angka tersebut dapat dilihat, masih rendahnya kesadaran masyarakat untuk melakukan deteksi dini.
"Dengan gebyar IVA tes, sadanis dan pelaksananan Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) dapat memperkuat kerjasama berbagai pihak agar saling bersinergi, berintegrasi dan berkolaborasi dalam melaksanakan Pencegahan Kanker Leher Rahim di Kota Bukittinggi. Ini menjadi upaya yang dilakukan Pemerintah Kota Bukittinggi meningkatkan kesadaran masyarakat untuk melakukan deteksi dan antisipasi dini kanker leher rahim," ungkapnya.(Ma)
Baca juga: Pemko dan DPRD Bukittinggi Sepakati Tiga Ranperda Menjadi Perda
Penulis: Medio
Editor: Adrian Tuswandi
Berita Terkait
- Hasil Monev KI Sumbar 2024: 29 Badan Publik Informatif, 172 Tidak Informatif
- Sekretariat DPRD Sumbar Pertahankan Predikat OPD informatif
- Ketua DPRD Kunjungi RSAM Bukittinggi: Didorong Beri Masyarakat Pelayanan Terbaik
- Ciptakan Pemerintahan Bersih dan Akuntabel, Ketua DPRD Sumbar Ajak Masyarakat Melek Keterbukaan Informasi
- Komisi Informasi Sumbar Gelar Bimtek Penyelesaian Sengketa Informasi di Bukittinggi