Menuju Sumbar Tangguh Bencana, Gubernur Mahyeldi Fokus Maksimalkan Mitigasi dan Minimalisir Dampak

Kamis, 12 September 2024, 16:45 WIB | Peristiwa | Kota Padang
Menuju Sumbar Tangguh Bencana,   Gubernur Mahyeldi Fokus Maksimalkan Mitigasi dan...
Menurut Gubernur Sumbar, Mahyeldi Ansharullah, hal tersebut dilakukan untuk membuat Sumbar menjadi lebih sadar dan tangguh bencana. IST

PADANG, binews.id -- Sebagai daerah yang memiliki potensi bencana tinggi, Pemprov Sumbar terus fokuskan perhatiannya untuk optimalisasi mitigasi dan minimalisir dampak. Menurut Gubernur Sumbar, Mahyeldi Ansharullah, hal tersebut dilakukan untuk membuat Sumbar menjadi lebih sadar dan tangguh bencana.

"Kapan bencana itu akan terjadi, kita tidak bisa prediksi, kita hanya bisa berupaya untuk mengurangi resikonya. Untuk itu, masyarakat perlu terus kita beri pemahaman," sebut Gubernur Sumbar, Mahyeldi Ansharullah di Padang, Kamis (12/9/2024).

Dikatakannya, menghadapi bencana masyarakat tidak boleh panik. Tapi tahu apa yang harus dilakukan ketika terjadi bencana. Langkah itu guna mengurangi risiko korban, baik korban jiwa maupun korban materil.

Apalagi beberapa waktu belakangan, pemberitaan potensi gempa dan tsunami akibat megathrust Mentawai di Siberut Utara, marak di media. Sebenarnya menurut Gubernur, informasi itu sudah dipublikasikan sejak lama.

Baca juga: Muhibuddin Resmi Jabat Kajati Sumbar, Jaksa Agung: Tegakkan Keadilan dengan Nurani

Diharapkan masyarakat tidak belebihan dalam menyikapi potensi gempa tersebut dan fokus untuk meningkatkan kesiapsiagaan. Sebab sampai saat ini belum ada ilmu pengetahuan dan teknologi yang mampu memprediksi kapan terjadinya gempa berpotensi tsunami tersebut.

Selain itu, potensi bencana yang mengancam wilayah Sumatera Barat, tak hanya gempa dan tsunami. Sebab segala jenis bencana berpotensi ada di daerah ini, karena Sumbar ibaratnya etalase bencana.

Dari pemetaan yang dilakukan BPBD Sumbar sejak tahun 2014-2022, sedikitnya terjadi 6.274 bencana di seluruh kabupaten/kota. Jika dirinci, maka ada 6 jenis bencana yang sering terjadi dan berulang, yaitu angin kencang, longsor, banjir, kebakaran hutan dan lahan (karhutla), banjir bandang dan abrasi pantai.

"Di sekolah ada namanya Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB), yang tujuannya untuk membangun budaya siaga dan aman di sekolah. Seluruh stakeholder di sekolah diberikan pelatihan tentang kebencanaan. Ada Kelompok Siaga Bencana (KSB) dan Desa Tangguh Bencana (Destana) di tingkat nagai/kelurahan. Tujuan akhirnya adalah menuju Sumbar Tangguh Bencana," terang Gubernur Mahyeldi.

Baca juga: Coffee Morning dengan Media, Bupati Solok Sampaikan Soal Terobos Birokrasi Jakarta, Program Nasional Mulai Masuk Daerah

Kalaksa BPBD Sumbar, Rudy Rinaldy lebih jauh menjelaskan, gempa megathrust Mentawai saat ini bisa diiibaratkan energinya masih terkunci. Untuk itu, BPBD Sumbar terus mematangkan langkah kesiapsiagaan dan mitigasi menghadapi ancaman tersebut.

Halaman:

Penulis: Imel
Editor: BiNews

Bagikan: