Meski Berstatus Rawan Bencana, Plt Gubernur Audy Optimis Masalah Kemiskinan di Sumbar Tetap Bisa Diatasi

Jumat, 27 September 2024, 09:40 WIB | Peristiwa | Kota Padang
Meski Berstatus Rawan Bencana, Plt Gubernur Audy Optimis Masalah Kemiskinan di Sumbar...
Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Sumatera Barat, Audy Joinaldy, resmi membuka rapat koordinasi tentang Penanggulangan Kemiskinan dan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem, Kamis (26/9/2024) di Aula Kantor Bappeda Sumbar. IST

PADANG, binews.id --Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Sumatera Barat, Audy Joinaldy, resmi membuka rapat koordinasi tentang Penanggulangan Kemiskinan dan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem, Kamis (26/9/2024) di Aula Kantor Bappeda Sumbar. Audy menegaskan pentingnya kolaborasi semua pihak untuk mengatasi masalah kemiskinan, terlebih Sumbar termasuk daerah yang rawan tertimpa bencana.

"Kita masih punya tantangan besar untuk menurunkan angka kemiskinan ekstrem hingga 0 persen. Meskipun pada 2023 sudah ada enam daerah yang berhasil, tapi kita tak menutup mata bahwa kondisi kebencanaan alam belakangan ini membuat kondisi kembali sulit," jelas Audy.

Dalam beberapa tahun terakhir, sambungnya, Sumbar menghadapi sejumlah kejadian bencana alam seperti letusan gunung pada Desember 2023 lalu, yang berdampak pada tiga kabupaten/kota, serta banjir bandang di bulan Maret dan Mei 2024 yang menghantam hampir seluruh kabupaten/kota di Sumbar.

Bencana-bencana ini jelas berdampak kerusakan pada sektor pertanian, infrastruktur, dan fasilitas umum. Kerugian infrastruktur yang harus ditanggung Pemprov saja mencapai Rp1,6 triliun, belum termasuk kerusakan yang menjadi tanggung jawab pemerintah pusat dan daerah kabupaten/kota.

Baca juga: Keselamatan di Atas Segalanya ; KAI Divre II Sumbar Ingatkan Bahaya Beraktivitas di Sekitar Rel Kereta Api

Hal ini, sambung Audy, juga berdampak pada naiknya kembali angka kemiskinan di beberapa wilayah yang sebelumnya sudah berhasil ditekan. Meski begitu, Audy tetap optimis bahwa dengan kerja sama antara pemerintah provinsi dan kabupaten/kota, target kemiskinan ekstrem 0% masih bisa dicapai.

"Bencana alam memang memperlambat pencapaian target, tetapi dengan koordinasi yang baik, kerja keras, dan kebijakan yang tepat, kita akan bisa menurunkan lagi angka kemiskinan," ungkap Audy lagi.

Ia juga menyampaikan, bahwa strategi jangka panjang menuju 2045 sudah dirancang dalam dokumen perencanaan daerah, termasuk rencana penurunan kemiskinan. Ada tiga strategi utama yang diterapkan untuk menekan angka kemiskinan, yakni: mengurangi beban pengeluaran masyarakat, meningkatkan pendapatan, dan fokus pada daerah-daerah dengan tingkat kemiskinan tinggi.

Audy juga mengajak semua pihak untuk mengubah cara pandang terhadap kemiskinan. Menurutnya, kemiskinan bukanlah sesuatu yang tidak bisa diatasi, melainkan masalah yang membutuhkan usaha bersama untuk diselesaikan. "Kita harus menghilangkan stigma bahwa kemiskinan adalah nasib. Dengan usaha dan kerja keras, kemiskinan bisa diatasi," tegasnya.

Baca juga: Gubernur Sumbar Imbau Mahasiswa Kedepankan Dialog dan Jauhi Narkoba Dalam Menyampaikan Aspirasi

Audy juga menyoroti dampak luas dari kemiskinan, seperti potensi peningkatan angka kriminalitas dan kerawanan sosial. Jika tidak segera diatasi, hal ini dapat memperburuk kondisi ekonomi daerah dan menggerus anggaran.

Halaman:
Marhaban ya Ramadhan 2025

Penulis: Imel
Editor: BiNews

Bagikan: