Seminar Nasional Pendidikan IPS di UNP: Penguatan Karakter Kebangsaan di Era Globalisasi Digital

PADANG, binews.id — Program Studi Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS), Departemen Sejarah, Fakultas Ilmu Sosial (FIS) Universitas Negeri Padang (UNP) sukses menggelar Seminar Nasional dengan tema "Pendidikan IPS sebagai Pilar Penguatan Karakter Kebangsaan di Tengah Tantangan Globalisasi Digital", yang berlangsung pada Minggu, 27 Oktober 2024, di Aula Laboratorium FIS UNP. Seminar ini dihadiri oleh ratusan peserta yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia, termasuk Sumatera Barat, Sumatera Utara, Riau, Lampung, hingga Gorontalo.
Acara ini dibuka oleh Wakil Rektor I UNP, Dr. Refnaldi, S.Pd., M.Litt, yang mewakili Rektor UNP. Dalam sambutannya, Dr. Refnaldi mengungkapkan apresiasi terhadap terselenggaranya seminar ini, yang menurutnya sangat relevan dengan tantangan yang dihadapi bangsa Indonesia di tengah era globalisasi digital. "Seminar ini sangat penting, mengingat perubahan cepat di era digital yang mempengaruhi berbagai aspek kehidupan, termasuk identitas dan karakter kebangsaan generasi muda," kata Dr. Refnaldi.
Dr. Refnaldi juga menyoroti peran sentral pendidikan IPS dalam memperkuat identitas kebangsaan di kalangan generasi muda. Menurutnya, pendidikan IPS bukan hanya bertujuan untuk mengajarkan ilmu pengetahuan sosial, tetapi juga untuk menanamkan nilai-nilai kebangsaan yang semakin terancam akibat perkembangan teknologi. Ia juga menyampaikan sejarah singkat pendirian Program Studi Pendidikan IPS UNP, yang berawal dari perjuangan Dr. Wahidul Basri, M.Pd., yang kini telah purna tugas. "Pengajuan pendirian Program Studi Pendidikan IPS di UNP bukanlah perkara mudah. Banyak tantangan yang harus dihadapi, namun berkat tekad kuat untuk mencetak pendidik IPS yang memiliki wawasan kebangsaan, program ini akhirnya terwujud," ujar Dr. Refnaldi.
Ketua Pelaksana seminar, Affandri Jasrio, S.Pd., M.Pd., melaporkan bahwa seminar ini diikuti oleh 414 peserta yang terdiri dari mahasiswa, guru, dan masyarakat umum. Partisipasi yang luas ini mencerminkan tingginya minat terhadap tema yang dibahas. Peserta seminar berasal dari berbagai provinsi, termasuk Sumatera Barat, Sumatera Utara, Riau, Lampung, dan Gorontalo, yang menunjukkan keinginan besar untuk memahami lebih dalam tentang peran pendidikan IPS dalam penguatan karakter kebangsaan di tengah pesatnya perkembangan teknologi.
Baca juga: Sukses Gelar Reuni Akbar Lintas Generasi,Alumni Siap Berkontribusi Untuk Kemajuan Sekolah MTI
Dr. Eka Asih Febriani, M.Pd., Koordinator Program Studi Pendidikan IPS FIS UNP, dalam kesempatan ini menegaskan bahwa seminar ini merupakan langkah konkret untuk memperkuat karakter kebangsaan melalui pendidikan IPS. "Seminar ini memberikan wawasan bagi para pendidik dan peserta untuk menyikapi kompleksitas era digital, yang seringkali mengaburkan nilai-nilai tradisional dan kebangsaan kita," ujar Dr. Eka.
Dekan FIS UNP, Afriva Khaidri, SH., M.Hum., MAPA., Ph.D., juga memberikan apresiasi terhadap Program Studi Pendidikan IPS yang telah berhasil menyelenggarakan seminar ini dengan tema yang sangat relevan. Menurut Afriva, kegiatan ini memberikan manfaat yang besar bagi mahasiswa, guru, dan masyarakat, serta menjadi platform untuk berbagi pengetahuan tentang penguatan karakter kebangsaan di tengah tantangan globalisasi digital.
Seminar ini terdiri dari dua sesi utama yang menghadirkan pembicara ahli di bidangnya. Sesi pertama menghadirkan Prof. Dr. Sapriya, M.Ed., dari Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung, yang memaparkan pentingnya pendidikan IPS dalam menjaga nilai kebangsaan di tengah arus teknologi dan informasi yang semakin deras. "Pendidikan IPS bukan hanya sekadar pembelajaran tentang ilmu sosial, tetapi juga tentang bagaimana membangun karakter kebangsaan yang kuat di tengah arus globalisasi yang semakin pesat," ujarnya.
Sesi kedua diisi oleh Dr. Eka Asih Febriani, M.Pd., yang mengajak peserta untuk mengintegrasikan nilai sosial dan budaya dalam pembelajaran IPS. Dr. Eka menekankan pentingnya memperkenalkan nilai-nilai budaya bangsa dalam kurikulum IPS agar para siswa dapat memahami dan menghargai warisan budaya mereka di tengah perubahan global yang sangat cepat.
Baca juga: 34 Tim dari 20 Perguruan Tinggi Indonesia Ikuti Kompetisi Robot Industri Tingkat Nasional di UNP
Selain itu, Melda, S.Pd., seorang Guru Penggerak bidang IPS, turut menyampaikan materi tentang berbagai variasi model pembelajaran yang dapat digunakan untuk memperkuat karakter kebangsaan di kelas. Melda berbagi pengalaman dan strategi yang efektif dalam mengajarkan nilai-nilai kebangsaan kepada siswa dengan cara yang inovatif.
Penulis: Imel
Editor: BiNews
Berita Terkait
- Wakil Wali Kota Maigus Nasir Ajak Guru di Kota Padang Lebih Inovatif
- Pemko Padang Jajaki Peluang Kerja Sama dengan Perguruan Tinggi Irlandia
- Wako Fadly Amran Sepakat Selesaikan Persoalan Anak Keponakan dengan Restorative Justice
- Program LKS dan Seragam Sekolah Gratis Kota Padang Segera Direalisasikan
- Walikota Fadly Amran Bersama Ketua TP PKK Dian Puspita Silaturahmi dengan PAUD Se Kota Padang