Peringati Hari Lahir Yang ke 90, MTI Koto Panjang Gelar Reuni Akbar Lintas Generasi

Alumni sejatinya menjadikan reuni akbar ini sebagai fondasi menorehkan harapan bersama memajukan MTI masa depan dengan ilmu dan amal, fikir dan zikir sebagai wujud terima kasih kepada MTI yang telah mengantarkan alumni-alumninya sukses seperti sekarang ini.
Sejarah MTI Koto Panjang
Perjalanan sejarah sekolah ini sudah melelaui banyak periode. Di zaman penjajahan Jepang sekolah ini sempat akan ditutup, karena banyaknya masyarakat yang berkumpul tiap pekan mengikuti pengajian yang menurut Jepang berpotensi menjadi gerakan anti Nippon. Namun berkat kesatuan ulama dan tokoh adat dari berbagai nagari, rencana penutupan MTI dibatalkan oleh Jepang.
Baca juga: Sukses Gelar Reuni Akbar Lintas Generasi,Alumni Siap Berkontribusi Untuk Kemajuan Sekolah MTI
Syeikh Haji Mochtar Engku Lakung selaku tokoh sentral dalam perkembangan MTI, menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat, karena selain menjadi tokoh dan pendidik di madrasah, beliau juga menjadi hakim di Mahkamah Syar'iyah (sekarang Pengadilan Agama) Payakumbuh.
Kesaksian Hj. Dra. Peviyetmi, MA., salah seorang cucu Syeikh Haji Mochtar Engku Lakung menyampaikan bagaimana perjuangan Buya Lakuang, begitu panggilan akrabnya, membangun silaturrahmi dengan berbagai pihak baik pengusaha, instansi pemerintah, tokoh adat dan sesama guru dan ulama, dengan maksud melakukan pencerahan alam pikir masyarakat melalui pendidikan berbasiskan surau.
Sampai saat ini telah banyak alumni yang menamatkan pendidikan formalnya di MTI dan setamat dari MTI, alumni-alumninya ada yang kuliah di IAIN/UIN Imam Bonjol Padang, IKIP/UNP Padang, Universitas Andalas Padang, Universitas Sumatera Utara, Universitas Indonesia, IAIN/UIN Syarief Hidayatullah Jakarta, LIPIA Jakarta, Universitas Islam Madinah, International Islamic Da'wa University Tripoly Libia, Universitas Sanaa. Republik Yaman, University Kebangsaan Malaysia, King Saud University Riyadh, Arab Saudi, Universitas Al Azhar Kairo Mesir, Universitas Muhammadiyah dan perguruan tinggi lainnya.
Maka tidaklah heran alumni MTI Kotopanjang tersebar di seluruh Indonesia dengan berbagai profesi dan kegiatan. Ada alumni MTI yang berprofesi sebagai hakim, sebagai Kapolres, komando struktural di jajaran Kodam Bukit Barisan, Kepala Kanwil Kemenag, Kepala Kantor Kemenag, dokter Kepala Rumah Sakit, dokter spesialis mata, ASN di Kemendikbud dan Kemenag, serta ASN di kementerian lainnya.
Banyak juga yang bekerja sebagai Politisi, Pengusaha, profesional seperti Notaris, Akuntan, Pengacara, bahkan ada yang menjadi konsultan pendidikan di Den Haag Belanda.
Selain itu juga ada yang bekerja di sektor pertanian, peternakan, kerajinan tangan, bordir, kuliner dan sebagainya.
Kalau kita mau ke Bukittinggi misalnya, dan sempat berhenti di pertigaan Batu Sangkar, Payakumbuh dan Bukittingi, di sana ada caf "teh talua balenggek" yang dikelola oleh alumni MTI Kotopanjang.
Penulis: BiNews
Editor: BiNews
Berita Terkait
- Reborn, MTI Kotopanjang Siap Melaksanakan Sistem Penerimaan Murid Baru Tahun Ajaran 2025/2026
- Sukses Gelar Reuni Akbar Lintas Generasi,Alumni Siap Berkontribusi Untuk Kemajuan Sekolah MTI
- Perkuat Sinergitas,Keluarga Besar Tarbiyah Islamiyah Koto Panjang Gelar Buka Bersama
- Manfaatkan Dana Boskin,SLB C Payakumbuh Gelar Kegiatan Berkreasi Sambil Berlomba
- Ketua DPRD Sumbar Supardi Sebut SMK Harus Menjadi Lembaga Pendidikan Terbaik