Reborn, MTI Kotopanjang Siap Melaksanakan Sistem Penerimaan Murid Baru Tahun Ajaran 2025/2026

PAYAKUMBUH - Dalam rangka menyambut penerimaan murid baru (SPMB) tahun ajaran 2025/2026, Yayasan Tarbiyah Islamiyah Syeikh Haji Muchtar Engku Lakung dan Pengurus Pusat Ikatan Alumni Madrasah Tarbiyah Islamiyah Kotopanjang Lampasi, Payakumbuh, menggelar kegiatan Focus Group Discussion secara virtual melalui platform zoom meeting pada hari Sabtu (19/04/2025).
Focus Group Discussion dimaksudkan untuk mengelaborasi dan mengkaji kurikulum nasional dan kurikulum kepesantrenan yang selama ini menjadi ciri khas dan muatan lokal di sekolah-sekolah yang berada di bawah naungan Yayasan Tarbiyah Islamiyah Syeikh Haji Muchtar Engku Lakung, Kotopanjang Lampasi Payakumbuh.
Dalam FGD kali ini membahas hal-hal yang bersifat substantif dalam pendidikan hari ini, terkait kurikulum, akreditasi, sitem evaluasi dan sebagainya. Salah satu pembicara dalam FGD tersebut praktisi pendidikan Yusrijal, alumni UIN Syarief Hidayatullah Jakarta yang juga merupakan alumni MTI Kotopanjang yang mengatakan bahwa, "lembaga pendidikan harus menyajikan jaminan kualitas (quality insurance) kepada publik, dimana dengan jaminan kualitas tersebut masyarakat yang akan mendaftarkan anaknya ke lembaga pendidikan tersebut memiliki keyakinan bahwa proses pendidikan di sekolah dimaksud memiliki keunggulan yang khusus di bandingkan dengan sekolah lainnya".
Selain itu, menurut Yusrijal, lembaga pendidikan juga harus menekankan adanya pengembangan karakter (caracter building) kepada siswa atau murid selama proses pendidikan.
Baca juga: Peringati Hari Lahir Yang ke 90, MTI Koto Panjang Gelar Reuni Akbar Lintas Generasi
Oleh karena itu sekolah-sekolah yang berada di bawah Yayasan Tarbiyah Islamiyah Syeikh Haji Muchtar Engku Lakung yaitu Raudhatul Athfal, Madrasah Ibtidaiyah, Madrasah Tsanawiyah, Madrasah Aliyah dan Pondok Pesantren, harus dapat menunjukkan quality insurance dan caracter building yang baik kepada masyarakat khsususnya kepada orang tua yang akan mendaftarkan anaknya di MTI Kotopanjang Lampasi Payakumbuh.
Senada dengan itu, pembicara lain Muhammad Taufik Nawawi, alumni Pasca Sarjana Universitas Negeri Jakarta mengatakan bahwa MTI harus memiliki program-program unggulan yang bisa menarik minat masyarakat. Program itu harus dikemas dengan pendekatan yang lebih modern. Program muhadharah yang sudah ada sejak awal berdirinya sekolah MTI misalnya, bisa dikemas dengan program public speaking dengan metode yang lebih menarik.
Muhadharah atau public speaking tidak hanya untuk kemampuan berkhotbah jumat atau ceramah agama, tetapi juga bisa dikembangkan untuk keperluan lain yang spesifik, seperti presentasi untuk tema-tema keilmuan lainnya.
Selain itu, sekolah-sekolah di MTI seperti di sekolah lainnya dapat menarik masyarakat dengan program tahfiz. Program ini akan melahirkan tamatan sekolah selain mendapatkan ilmu dan pengetahuan juga memiliki hafalan Alquran yang baik, sebagai dasar dan pegangan hidup yang religious bagi mereka di kemudian hari.
Baca juga: Perkuat Sinergitas,Keluarga Besar Tarbiyah Islamiyah Koto Panjang Gelar Buka Bersama
Sementara itu menurut Drs. Jaswir MM.Pd, alumni Pasca Sarjana Universitas Negeri Padang yang juga alumni MTI Kotopanjang Lampasi Payakumbuh, dan pernah menjadi Pengawas SMA Kemendikbud Sumatera Barat untuk wilayah Kabupaten 50 Kota dan Kota Payakumbuh mengatakan terkait dua hal. Pertama terkait dengan kompetensi lulusan, Kedua terkait Akreditasi.
Penulis: BiNews
Editor: BiNews
Berita Terkait
- Sukses Gelar Reuni Akbar Lintas Generasi,Alumni Siap Berkontribusi Untuk Kemajuan Sekolah MTI
- Peringati Hari Lahir Yang ke 90, MTI Koto Panjang Gelar Reuni Akbar Lintas Generasi
- Perkuat Sinergitas,Keluarga Besar Tarbiyah Islamiyah Koto Panjang Gelar Buka Bersama
- Manfaatkan Dana Boskin,SLB C Payakumbuh Gelar Kegiatan Berkreasi Sambil Berlomba
- Ketua DPRD Sumbar Supardi Sebut SMK Harus Menjadi Lembaga Pendidikan Terbaik