Situasi dan Penanganan Bencana Terkini di Indonesia
BPBD Kabupaten Pinrang mendata tujuh unit rumah rusak berat, dua unit rumah rusak ringan, dan satu unit rumah rusak sedang.
Tujuh kepala keluarga yang rumahnya rusak berat untuk sementara mengungsi ke tempat yang lebih aman. Lima kepala keluarga mengungsi di rumah kerabat terdekat dan dua kepala keluarga mengungsi di tenda darurat BPBD. Tim gabungan bersama warga melakukan gotong royong untuk pemindahan barang dari rumah roboh dan pembersihan material rusak.
BNPB mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem pada periode musim kemarau saat ini. Antisipasi dini dapat dilakukan dari lingkup rumah tangga seperti membersihkan saluran air, memeriksa kekuatan atap, memangkas pepohonan yang rawan tumbang, serta menyusun rencana evakuasi bersama keluarga sangat penting untuk mengurangi risiko bencana.
Baca juga: Pegulat Sumbar Yusma Deswita Wakili Indonesia di Islamic Solidarity Games Riyadh 2025
Masyarakat hendaknya mengikuti perkembangan cuaca harian yang dikeluarkan oleh instansi terkait dalam rangka meningkatkan kesiapsiagaan. (bi/rel/mel)
Penulis: Imel
Editor: Imel
Berita Terkait
- Presiden Prabowo Tinjau Korban Banjir Tapanuli Tengah
- Ajak Masyarakat Panjatkan Doa, Nevi Zuairina Minta Banjir Longsor di Sumatra Ditetapkan sebagai Bencana Alam Nasional
- Banjir, Longsor, dan Angin Kencang Melanda Berbagai Wilayah Indonesia, BNPB Keluarkan Imbauan Waspada
- Nevi Zuairina Dorong Penyaluran Bantuan Melalui Lembaga Sosial Kemanusiaan untuk Pedagang Korban Kebakaran di Pasar Payakumbuh
- BNPB: Hujan dan Angin Kencang Terjang Tiga Kecamatan di Bogor, 95 Jiwa Terdampak








