Pada Rakor Perekonomian Gubernur Mahyeldi : Perlu Sinergi dan Sinkronisasi dalam Pelaksanaan Pembangunan Sumbar

Selasa, 21 Oktober 2025, 10:25 WIB | Ekonomi | Kota Padang
Pada Rakor Perekonomian Gubernur Mahyeldi : Perlu Sinergi dan Sinkronisasi dalam...
Gubernur Sumbar Mahyeld dengan tegas menyatakan bahwa pertumbuhan provinsi merupakan hasil kerja keras seluruh kabupaten/kota, sehingga diperlukan sinergi dan sinkronisasi dalam pelaksanaan pembangunan. IST
PADANG, binews.id -- Gubernur Sumbar Mahyeld dengan tegas menyatakan bahwa pertumbuhan provinsi merupakan hasil kerja keras seluruh kabupaten/kota, sehingga diperlukan sinergi dan sinkronisasi dalam pelaksanaan pembangunan. Pertumbuhan ekonomi sejati harus inklusif, bukan hanya tinggi tetapi juga dirasakan manfaatnya oleh seluruh masyarakat.

Hal ini disampaikan Gubernur Sumbar pada Rapat Koordinasi Perekonomian Sumatera Barat Tahun 2025 digelar pada Senin, 20 Oktober 2025, bertempat di Auditorium Gubernuran Sumatera Barat.

"Pertumbuhan ekonomi bukan sekadar angka dalam grafik, tetapi cerminan kehidupan masyarakat yang bekerja keras—dari petani, nelayan, pedagang, hingga anak muda yang berjuang menatap masa depan,"kata Mahyeldi


Dijelaskan Gubernur Sumbar bahwa melalui Perda Nomor 4 Tahun 2025 tentang RPJMD Provinsi Sumatera Barat 2025--2029, yang selaras dengan RPJMN Nasional, telah ditetapkan target pertumbuhan ekonomi Sumbar sebesar 7,3% pada 2029 dengan PDRB per kapita Rp94,85 juta. "Untuk mencapai target tersebut, diperlukan investasi senilai Rp80--120 triliun pada periode 2026--2029."kata Mahyeldi.

Pada kesematan itu juga dipaparkan Mahyeldi bahwa Incremental Capital Output Ratio (ICOR) Sumbar rata-rata 6,7 dalam tiga tahun terakhir, menunjukkan kondisi investasi yang belum efisien. Oleh karena itu, Gubernur menegaskan lima upaya strategis:
1. Meningkatkan kualitas investasi agar lebih produktif dan berdampak nyata.
2. Reformasi regulasi dan perizinan untuk mempermudah masuknya investor.
3. Digitalisasi sektor ekonomi untuk memperkuat UMKM dan memperpendek rantai distribusi.
4. Revitalisasi dan optimalisasi infrastruktur eksisting seperti pelabuhan, rel kereta, dan bandara.
5. Peningkatan SDM dan kewirausahaan agar ekonomi tumbuh dari manusianya, bukan hanya proyeknya.

Gubernur Sumbar juga menguraikan tujuh strategi pembangunan ekonomi Sumatera Barat lima tahun ke depan, yaitu: Peningkatan kualitas sumber daya manusia, peningkatan produktivitas sektor pertanian,p enguatan ekonomi nagari agar mandiri dan produktif, peningkatan investasi yang inklusif dan berkelanjutan.
Kemudian juga dilakukan pengembangan ekonomi hijau dan biru yang ramah lingkungan., eningkatan infrastruktur dan konektivitas wilayah serta pemanfaatan energi baru terbarukan sebagai penopang masa depan.

Gubernur menegaskan bahwa pembangunan Sumatera Barat harus berlandaskan nilai "Adat basandi syarak, syarak basandi Kitabullah", agar pembangunan tidak hanya menguntungkan, tetapi juga memuliakan manusia dan menjaga alam.

Kemudian juga dijelaskan Gubernur bahwa berdasarkan evaluasi 2022--2024, Kota Padang berkontribusi 25,87% terhadap ekonomi Sumatera Barat, diikuti Kabupaten Agam (8,60%) dan Padang Pariaman (8,24%).Sedamgkan Incremental Capital Output Ratio (ICOR) Sumatera Barat rata-rata 6,7, menandakan perlunya peningkatan efisiensi investasi.Sementara sektor pertanian menyumbang 21,76% PDRB, diikuti perdagangan 16,41%, yang sebagian besar digerakkan oleh UMKM.Gubernur berharap agar Rakor ini menjadi momentum kebangkitan ekonomi Sumatera Barat menuju Indonesia Emas 2045.(bi Aidil/adpsb)

Penulis: Imel
Editor: Imel

Bagikan: