Perda Adaptasi Kebiasaan Baru Segera Disahkan, Ini Sanksi di Dalamnya

"Walaupun positif bertambah banyak, tapi positif rate 2,16%, dengan kata lain paling rendah secara nasional," ucapnya.
Indikator lainnya adalah tingginya kapasitas pemeriksaaan spesimen laboratorium di Sumatera Barat. Dimana dengan keterbatasan sumber daya, angka testing rate Sumbar berada dibawah DKI Jakarta yang notabene merupakan ibukota negara yang mempunyai peralatan super lengkap.
Meski selisih sedikit, data pemeriksaan dari Laboratorium Fakultas Kedokteran Unand menunjukkan, jumlah sample dalam satu hari nomor dua terbanyak setelah DKI Jakarta.
Baca juga: Pascaerupsi Marapi, Damkar Lakukan Pembersihan Jalan Protokol
"Laboratorium kita bisa menerima dan memeriksa spesimen diatas tiga ribuan dalam satu hari," pungkasnya. (rls/diskominfoSB)
Penulis: Imel
Editor: BiNews
Berita Terkait
- Setelah Covid Landai, Andani: Reformasi Ketahanan Kesehatan
- SE Gubernur Sumbar, ke Hotel, Restoran Hingga Objek Wisata Wajib Tunjukkan Sertifikat Vaksin
- Meski Pandemi Melandai, Pemerintah Tetap Lanjutkan PPKM
- Pimpin Monitoring dan Evaluasi Vaksinasi Sumbar, Wagub : Kita Berjibaku Terus
- Gubernur Mahyeldi Tegaskan Semua ASN Pemprov Sumbar Wajib Vaksin