Pemprov Sumbar Lakukan Kreatifitas dan Inovasi Pemulihan Ekonomi di Tengah Pandemi Covid-19

Kamis, 10 Desember 2020, 19:11 WIB | Ekonomi | Provinsi Sumatera Barat
Pemprov Sumbar Lakukan Kreatifitas dan Inovasi Pemulihan Ekonomi di Tengah Pandemi...
Gubernur Sumatera Barat Prof. Dr. H. Irwan Prayitno, Psi, M.Sc sebagai Narasumber Webinar KNEMA 2020 dengan Tema "Kreatifitas dan Inovasi Keluar dari Krisis Ekonomi Perspektif Akademisi dan Kepala Daerah" di ruang kerjanya, Kamis (10/12/2020).
IKLAN GUBERNUR

Maka dari itu, Pemerintah Daerah, harus cepat, cermat dan tepat, kalau tidak menemukan penyebabnya dengan tepat dan bisa menyelesaikan masalah Covid-19. Sumbar sendiri melakukan antisipasi terhadap Covid ini baru di tanggal 26 maret 2020 setelah adanya kabar dari Jakarta bahwa sudah ada masyarakatnya yang terpapar.

Dari kejadian itu Pemprov Sumbar terus gencar sosialisasikan bahaya Covid-19. Dan memberikan kebijakan dalam penanganan Covid-19 di Sumbar. Dengan melakukan empat langkah, yaitu pengujian (testing), pelacakan (tracing), isolasi (isolation) dan perawatan (treatment) yang dilakukan secara masif.

"Sumbar beruntung memiliki Laboratorium Biomedik dari Fakultas Kedokteran Unand yang bisa memeriksa sampai dengan 5.000 lebih spesimen tes swab per hari, sembari menunggu vaksin Covid-19 ditemukan. Kedisiplinan untuk pencegahan penyebaran Covid-19 tetap dilaksanakan," ucapnya.

Baca juga: Musrenbang RKPD, Wawako Maigus Nasir: Penting Sinergi dan Kolaborasi untuk Kemajuan

Keberhasilan pengendalian Covid-19 di Sumatera Barat tak terlepas dari keberadaan Laboratorium Biomedik, Diagnostik dan Riset Terpadu Penyakit Infeksi Universitas Andalas (Unand) Padang.

Jika provinsi lain butuh waktu tiga hari, bahkan hingga satu minggu untuk mengetahui hasil tes swab, sejak disahkannya Laboratorium Infeksi Biomedik Unand Padang sebagai salah satu tempat pengujian sampel dan diagnosa Covid-19, dalam waktu lima jam dan paling lama 24 jam hasil tes sudah dapat diketahui.

"Jadi untuk penanganan kasus ini kuncinya kita harus mengetahui penyebabnya, baru kita bisa memberikan solusi yang tepat," ucapnya.

Irwan Prayitno menyampaikan, di Sumatera Barat sendiri merupakan tempat tes swab terbaik dan terbanyak. Apalagi sejak dari awal Covid-19 masuk ke Sumbar. Pemprov Sumbar telah melakukan tes swab (PCR) secara gratis.

Selain itu Gubernur Sumbar mengatakan, pertumbuhan ekonomi Sumbar sudah mulai naik 10 persen walaupun masih minus, tapi perkiraan pada quarta ke empat sudah bisa kembali memasuki angka nol.

Pemprov Sumbar memberhentikan PSBB pada 1 Juli 2020, supaya masyarakat semua bisa beraktivitas kembali, pariwisata, transportasi, hotel, restoran, pasar buka sampai sekarang. Tetapi harus mengikuti protokol kesehatan dan harus ada sertifikat bahwa sudah melakukan PCR bagi mereka yang bekerja sebagai pelayan masyarakat.

Di Sumbar sudah bisa dikatakan normal karena masyarakat sudah bisa beraktivitas seperti biasa "pakai masker, cuci tangan dan jaga jarak", dengan demikian ekonomi langsung naik 10 persen dan sudah di atas nasional. Sistem digital (IT) juga sangat membantu dalam menumbuhkan pasar dengan melakukan jual beli online.

Halaman:
Marhaban ya Ramadhan 2025

Penulis: Imel
Editor: BiNews

Bagikan: