Ingin Pariwisata Sumbar Maju? Ini yang Harus Dikembangkan Kata Dr. Naslindo Sirait

PADANG, binews.id -- Bicara pariwisata berarti bicara cita rasa dan imajinasi. Kenapa orang harus datang ke suatu daerah destinasi wisata? Ya itu tadi, ingin menuntaskan cita rasa dan imajinasi dari kunjungan ke tempat tersebut.
Demikian disampaikan Dr. Naslindo Sirait, mantan Kepala Bappeda Kabupaten Kepulauan Mentawai, saat acara Diskusi Tigabelasan Jaringan Pemred Sumbar (JPS) dengan tema "Strategi Booming Pariwisata Sumbar di Masa Pandemi", Sabtu (13/2), di Aula Istana Gubernuran Sumbar, Jl Sudirman Padang.
Menyangkut cita rasa dan imajinasi itu, dia mencontohkan Bali yang kaya dengan seni dan budaya, sehingganya banyak orang yang ingin datang ke sana. "Seni dan budaya itu adalah jiwanya pariwisata. Salah satu keunggulan Bali itu terletak di sana," ujar Naslindo.
Inilah yang perlu dikembangkan jika ingin pariwisata Sumbar itu maju. Seni dan budaya sesuai dengan kearifan lokal, dibina agar bisa menjadi daya tarik bagi para wisatawan, baik lokal maupun mancanegara.
Baca juga: Sumbar Siap Jadi Tuan Rumah Beasiswa Seni dan Budaya Indonesia 2023
Bagaimana membangun ekosistem pariwisata yang terintegrasi itu yang harus dilakukan oleh semua pihak. Pemerintah, menurut Naslindo, cukup sebagai regulator saja dengan mendorong pelaku usaha di depan.
"Tetapi dengan pengembangan pariwisata tadi, jangan sampai terjadi ketimpangan di daerah yang menjadi kawasan pariwisata. Dimana masyarakat lokal tetap saja miskin, yang kaya hanya para pelaku wisatanya," tutur Naslindo, yang sekarang pindah menjadi pejabat di Pemprov Sumut.
Jadi yang perlu menjadi perhatian dari pengembangan pariwisata itu, sebut Naslindo, sejauhmana masyarakat mendapat pula keuntungan dengan hadirnya kawasan wisata di daerah mereka.
Naslindo Sirait, seorang doktor tamatan Unand, telah 21 tahun malang melintang menjadi ASN, dan bertugas sebagai perencana pembangunan Kabupaten Kepulauan Mentawai, termasuk pengembangan pariwisatanya yang sudah mendunia.
Dalam diskusi bulanan JPS ini, ikut juga sebagai narasumber pakar pariwisata Dr Sari Lenggogeni, Walikota Pariaman Dr Genius Umar yang diwakili Kepala Dinas Pariwisata Pariaman Marhen, Ketua ASITA Sumbar Ian Hanafiah, Praktisi Pariwisata M Zuhrizul serta Kepala Dinas Pariwisata Sumbar Novrial. (Rel)
Penulis: Imel
Editor: BiNews
Berita Terkait
- 100 Hari Kerja, Wali Kota Padang Tata dan Benahi Kawasan Wisata Pantai Padang
- Festival Siti Nurbaya dan Cap Go Meh 2025, Wajah Keberagaman Kota Padang
- Festival Siti Nurbaya dan Cap Gomeh 2025 Resmi Dibuka, Kota Padang Perkuat Indentitas Budaya dan Pariwisata
- UNP dan Dinas Pariwisata Sumatera Barat Siapkan Naskah Kerja Sama
- Pemprov Sumbar Luncurkan Kalender Iven 2025, Targetkan 20 Juta Kunjungan