Audy: Convention Hall Bukit Lampu Jangan Hanya untuk Rapat, Harus Bisa Juga Dimanfaatkan Masyarakat

Kemudian Wagub Audy Joinaldy menuju tempat lahan parkir. Ia sangat terkejut di tempat parkir itu ada peninggalan bersejarah yaitu lubang Jepang yang tembus sampai ke Mercusuar Bukit Lampu.
"Saya sangat terkejut ada lubang Jepang disini bekas peninggalan penjajahan Jepang," ungkapnya.
Penasaran ia pun menuju menara sistem navigasi laut (Mercusuar), ingin melihat langsung. Sambil berjalan menuju lubang Jepang tersebut, Kabiro Umum Setda Sumbar Rosail Akhyari Pardomuan menceritakan sedikit sejarah Mercusuar dan lubang Jepang ini. Menurutnya, Mercusuar ini telah ada sejak zaman penjajahan Belanda yang digunakan untuk memantau sistem navigasi kapal.
Tanpa ragu Audy masuk menelusuri lubang yang kecil dan sempit tanpa ada penerangan, hanya menggunakan penerangan HP. Saat memasuki lubang Jepang suasananya cukup sejuk dan dingin.
Lubang Jepang ini memiliki empat pintu, dua pintu berada dalam kawasan Mercusuar. Dua pintu lagi berada di dekat rumah penduduk.
Audy Joinaldy mengatakan, sebagai tempat bersejarah sudah sepatutnya pemerintah daerah memperhatikan aset edukasi ini karena banyak dari masyarakat Kota Padang bahkan Sumatera Barat yang belum mengetahui lokasi ini.
"Mudah-mudahan ini bisa menjadi daya tarik wisata untuk menjadi destinasi pariwisata Sumbar," ujarnya. (*)
Penulis: Imel
Editor: BiNews
Berita Terkait
- DPRD Sumbar Tetapkan Kesepakatan Awal RPJMD 2025--2029 dan Ranperda Pertanggungjawaban APBD 2024
- DPRD Sumbar Terima Kunjungan Komisi Gabungan DPRD Solok Selatan Bahas Tindak Lanjut LKPJ
- Public Hearing, Wakil Ketua DPRD Sumbar Iqra Chissa Tegaskan RPJMD Harus Selaras dengan RPJPD dan RTRW Sumbar
- Wakil Ketua DPRD Sumbar Hadiri Pelepasan Ekspedisi Rupiah Berdaulat ke Mentawai
- Pansus RPJMD Sumbar Intensifkan Pembahasan Arah Pembangunan 2025--2029