Anak Muda Berpotensi Besar Tulari Covid-19 ke Manula

JAKARTA, binews.id -- Anak muda memiliki potensi besar sebagai pembawa (carrier) mikroorganisme SARS-CoV-2 yang menyebabkan covid-19 dan menularkan kepada orang tua atau manusia usia lanjut (manula). Hal ini dapat terjadi ketika anak muda yang sudah terkena namun tampak sehat kemudian secara langsung maupun tak langsung membawa virus tersebut ke lingkungan yang terdapat manula.
Kasus tersebut kemudian menjadi persoalan serius sehingga golongan muda harus memperhatikan betul jangan sampai menjadi sumber penyebaran virus di lingkungan keluarga dan sekitarnya.
Juru Bicara Pemerintah untuk penanganan Covid-19 Achmad Yurianto mengatakan anak muda ini bukan tidak bisa kena. Bisa kena namun tanpa gejala. Hal itu yang kemudian menjadi faktor penyebaran Covid-19 secara cepat.
"Anak muda yang nampak sehat dalam beberapa kasus justru bisa menjadi pembawa mikroorganisme SARS-CoV-2 kepada golongan manusia usia lanjut (manula). Ketika kita terkena dan tidak isolasi diri, ini problem mendasar sehingga sebarannya cepat," kata Yuri di Gedung Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Jakarta, Sabtu (21/3)
Baca juga: Pulang Ibadah Haji? Waspadai Demam, Batuk, dan Risiko COVID-19!
Oleh karena itu, Yuri mengajak siapapun termasuk yang merasa sehat agar benar-benar mematuhi imbauan pemerintah untuk lebih banyak tinggal di rumah dengan isolasi mandiri.
"Jangan keluar rumah dan beraktivitas jika benar-benar tidak diperlukan," imbuh Yuri.
Lebih lanjut Yuri juga sudah beberapa kali memberikan Informasi tentang upaya-upaya pencegahan penularan penyakit COVID-19, yang didasari kontak dekat akibat cemaran droplet sakit kepada orang lain baik melalui batuk atau bersin.
Materi cemaran yang berisi SARS-CoV-2itu, kata dia, dapat berada di udara (airborn) sehingga penting bagi siapa saja untuk menjaga jarak interaksi minimal satu meter.
Baca juga: Semen Padang Raih Penghargaan Tertinggi Penanggulangan Covid-19 dari Kemnaker
"Kita ingatkan tetap laksanakan upaya menjaga jarak saat melaksananan kontak sosial, jangan kurang dari satu meter. Ini penting untuk menghindari kerumunan, pertemuan-pertemuan menghadirkan banyak orang yang memiliki peluang penularan penyakit ini," imbuhnya.
Penulis: Imel
Editor: Imel
Berita Terkait
- Masalah Gigi dan Anemia Jadi Temuan Utama Cek Kesehatan Gratis
- Tenaga Cadangan Kesehatan Indonesia Siap Hadapi Krisis Kesehatan Berskala Internasional
- Program Cek Kesehatan Gratis Sekolah Dimulai, Sasar 53 Juta Pelajar di Indonesia
- Presiden Prabowo Dorong Lompatan Layanan Kesehatan: Dari Cek Kesehatan Gratis hingga Rumah Sakit Baru
- Kemenkes Targetkan 53 Juta Siswa Ikut Cek Kesehatan: Ini Jenis Pemeriksaannya Berdasarkan Usia
Didukung Penuh PSSI, FFI Persiapkan Timnas untuk SEA Games 2025
Nasional - 13 Agustus 2025
Tiga Daerah Terdampak Banjir, BNPB Ingatkan Pencegahan Dini
Nasional - 12 Agustus 2025