Gubernur Mahyeldi : Organda Sumbar Harus Profesional Menghadapi Transportasi Digital
"Daerah kita memang mendukung kebutuhan di daerah lain seperti di Riau, Jambi dan Kepri, sebaliknya juga ada kebutuhan kita barang dari sana, mudah-mudahan ke depan bisa berjalan apa yang kita harapkan," ujarnya.
Diakui Sekjen DPP Organda Ir. Ateng Haryono, M.BA, tantangan berat saat ini adalah situasi pandemi dan maraknya jasa travel yang tidak mematuhi UU juga jasa angkutan online. Dua hal tersebut juga menjadi persoalan yang diangkat di forum Musda organda.
"Masalah maraknya travel dan angkutan online itu masalah secara nasional dan menjadi tantangan bagi Organda dan anggotanya, regulasinya harus dibaca dari pusat dan daerah, semoga saja situasi yang tidak menguntungkan bagi angkutan konvensional ini dapat segera ada solusinya," ungkap Ateng Haryono.
Baca juga: Gubernur Mahyeldi Imbau Warga Sumbar Waspada Gawat Darurat Hidrometeorologi 21--27 November 2025
Langkah awal akan dilakukan oleh DPD Organda dengan melakukan pembenahan organisasi, mulai dari sekretariat, pendataan anggota, inventarisasi perusahaan perusahaan angkutan penumpang dan barang serta pembacaan regulasi untuk kepentingan pelaku usaha angkutan darat yang tergabung di Organda Sumbar.
Sementara itu, Organda Sumatera Barat (Sumbar) mendukung pelaksanaan pembangunan jalan tol Padang - Pekanbaru cepat selesai. Hal itu karena keberadaan jalan tol tersebut dinilai penting untuk pergerakan orang dan barang.
"Dengan adanya tol, ada suatu peluang dari sektor transportasi yakni terjadinya pergerakan orang dari Sumbar menuju Riau dan Sumut yang mempergunakan akses tol," jelas Sengaja Budi Syukur.
Kemudian, nantinya kebutuhan orang dengan bus AKDP, AKAP, AJAP dan bus pariwisata menjadi tumbuh dan berkembang. Begitu juga dengan arus transportasi kendaraan angkutan barang juga bakal mengalami peningkatan.
Sebelumnya dengan jarak 2.054 kilometer yang ditempuh dari Padang ke Pekanbaru atau sebaliknya menghabiskan waktu 8 sampai 10 jam, sekarang bisa ditempuh sekitar 3 jam. (*)
Penulis: Imel
Editor: BiNews
Berita Terkait
- Sumbar Catat Deflasi 0,24% pada November 2025, Harga Cabai Merah Turun Tajam
- Pemprov Sumbar Gelar Gerakan Pangan Murah untuk Stabilkan Harga Pasca Bencana
- Inflasi Tinggi dan Kredit Melambat, BI Sumbar Soroti Ketahanan Ekonomi Daerah
- Dampak Luapan Banjir, KAI Divre II Sumbar Sementara Lakukan Pengalihan Lintas Perjalanan Kereta Api
- Hadapi Lonjakan Mobilitas Akhir Tahun, KAI Divre II Sumbar dan KAPM Tingkatkan Kesadaran Keselamatan di Perlintasan Sebidang








