Rasio Positif Harian Covid-19 di Sumbar Meningkat, Begini Penjelasan Dr. Andani

PADANG, binews.id — Rasio positif pemeriksaan harian Covid-19 di Sumbar pada Minggu (18/4/2021) kemarin untuk pertama kalinya menyentuh angka 16 persen sejak kasus pertama diumumkan Maret 2020 lalu. Meroketnya jumlah kasus harian ditengarai karena rendahnya kesadaran masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan (prokes), serta capaian vaksinasi yang belum optimal.
Hal itu dikatakan Kepala Laboratorium Diagnostik dan Riset Terpadu Penyakit Infeksi Fakultas Kedokteran Universitas Andalas (FK Unand), Dr. Andani Eka Putra. Menurutnya, perbandingan antara jumlah kasus positif baru dengan jumlah spesimen yang diperiksa mencetak rekor baru dengan menembus angka 16 persen. Angka itu naik drastis dari rata-rata rasio positif pada angka 6-8 persen.
"Kasus penularan Covid-19 di Sumbar terus menunjukkan peningkatan. Ini pertama kali PR di Sumbar tembus angka 16 persen. Artinya, ada 16 orang positif dari setiap 100 orang yang diperiksa. Angka ini terbesar di Sumbar sejak dimulainya pandemi," kata Andani, Minggu (18/4/2021).
Berdasarkan data Satgas Penanganan Covid-19 Sumbar, pada Minggu kemarin tercatat 1.287 sampel yang diperiksa, di mana 204 sampel terkonfirmasi positif. Dengan begitu, secara kumulatif total kasus Covid-19 di Sumbar sudah mencapai 34.173 kasus.
Baca juga: ISI Padang Panjang Wisuda 301 Lulusan Sarjana Hingga Magister
Andani menyatakan, naiknya PR hingga 16 persen itu menggambarkan kondisi penularan Covid-19 di Sumbar yang cukup mengkhawatirkan. Tenaga Ahli Menteri Kesehatan Bidang Penanganan Covid-19 itu pun meminta gubernur, bupati, dan wali kota di Sumbar untuk menanggapi hal ini secara serius.
"Penanganan Covid-19 tidak sekadar retorika agar masyarakat taat pada penerapan prokes. Sebab tingginya PR ini sangat mengkhawatirkan. Tingginya PR ini menggambarkan tingginya penularan Covid-19 di tengah masyarakat," katanya lagi.
Peningkatan PR, menurut Andani, terjadi karena beberapa hal, di antaranya saat bulan Ramadan kebiasaan masyarakat yang menggelar buka bersama dan berkumpul tanpa penerapan prokes yang ketat. Di samping itu, katanya, capaian vaksinasi di Sumbar saat ini masih tergolong rendah.
Andani pun meminta seluruh pihak agar ikut mendorong dan mengawasi penerapan prokes. Seperti di restoran dan rumah makan, di mana prokes harus diterapkan dengan cara membatasi kapasitas kursi. Termasuk juga di masjid yang saat ini menggelar Salat Tarawih, agar penerapan protokol kesehatan dioptimalkan.
Baca juga: ISI Padang Panjang Tuan Rumah Peksimida Sumbar 2024
Selain itu, kata Andani aparatur sipil negara (ASN) dan pekerja di perkantoran juga harus menerapkan protokol kesehatan dengan serius. Ia menekankan, agar pemerintah tegas dalam mengawasi dan mengimplementasikan aturan-aturan yang sudah ditetapkan.
Penulis: Imel
Editor: BiNews
Berita Terkait
- Progul Dokter Warga Mulai Layani Masyarakat Kota Padang
- SPH Jadi Rumah Sakit Pertama di Sumbar Penerima Bintang Tiga dari BPJS Kesehatan
- Jaga Kesehatan Pegawai, KAI Divre II Sumbar Gelar Medical Check Up
- Mahyeldi Jalani Medical Check-Up di RS Unand Jelang Pelantikan
- KAI Divre II Sumbar Gelar Pengobatan Gratis terhadap 228 Pensiunan
Progul Dokter Warga Mulai Layani Masyarakat Kota Padang
Kesehatan - 24 Februari 2025
Jaga Kesehatan Pegawai, KAI Divre II Sumbar Gelar Medical Check Up
Kesehatan - 19 Februari 2025
Mahyeldi Jalani Medical Check-Up di RS Unand Jelang Pelantikan
Kesehatan - 14 Februari 2025
KAI Divre II Sumbar Gelar Pengobatan Gratis terhadap 228 Pensiunan
Kesehatan - 10 Februari 2025