Dokter Kandungan SPH : Ibu Hamil Boleh Ikut Berpuasa Saat Ramadan, Namun Perhatikan Hal Penting Ini!

Rabu, 28 April 2021, 18:18 WIB | Kesehatan | Kota Padang
Dokter Kandungan SPH : Ibu Hamil Boleh Ikut Berpuasa Saat Ramadan, Namun Perhatikan Hal...
Dokter Kandungan Semen Padang Hospital (SPH), dr. Madona Utami Dewi, Sp.OG.
IKLAN GUBERNUR

6. Kenali tanda alarm dari tubuh dan jangan memaksakan diri untuk tetap berpuasa jika tanda peringatan tersebut sudah ibu rasakan. Sekali lagi jangan memaksakan diri

7. Pastikan kontrol rutin ke dokter kandungan untuk melihat kondisi tumbuh kembang janin

8. Berdoa kepada Allah untuk selalu senantiasa memberikan kesehatan kepada ibu dan juga janin yang dikandung. Dan jangan lupa mengganti puasa setelah ibu sanggup atau bisa juga dengan membayar fidyah

Disisi lain, ia mengungkapkan, untuk jadwal kunjungan bagi ibu hamil selama Ramadan tidak ada yang berbeda dengan jadwal kunjungan di luar Ramadan. Menurutnya, Antenatal care (ANC) selama hamil minimal 4 kali, 1 kali di trimester 1, 1 kali di trimester 2, 2 kali di trimester 3.

"Yang membedakan adalah sebelum memutuskan untuk berpuasa sebaiknya memeriksakan kehamilan dulu ke dokter kandungan. Jadi jika ada tanda berbahaya seperti gerakan janin yang kurang, atau komplikasi selama hamil, maka kontrol lebih sering sesuai saran dokter," ujarnya.

Sementara itu, perempuan cantik dengan pengalaman selama 9 tahun di dunia kedokteran ini menjelaskan, Semen Padang Hospital memiliki unggulan untuk layanan Obgyn/kandungan, yakni seperti Alat canggih USG 4 dimensi, Dokter Spesialis obgyn yang ramah dan kompeten, Persalinan normal tanpa rasa sakit dan Tim operasi wanita jika ada permintaan khusus.

"Selain fasilitas peralatan yang canggih, kami berusaha untuk memberikan rasa nyaman kepada ibu hamil yang akan melahirkan di SPH," katanya.

Terakhir, ia berpesan untuk ibu hamil yang berpuasa saat Ramadan yakni puasa disarankan pada trimester 2 kehamilan, namun jika ibu ingin mencoba berpuasa sebaiknya konsultasikan dulu ke dokter kandungan apakah kondisi ibu dan janin aman untuk berpuasa.

"Jika ada kontraindikasi puasa, maka ibu jangan kekeh memaksakan diri untuk berpuasa. Kenali tanda kapan ibu harus membatalkan puasanya. Cukupi kebutuhan cairan dan kalori saat interval berbuka dan makan sahur. Saat hari raya idul fitri hati-hati dengan makanan miskin nutrisi tinggi kalori," tuturnya. (*)

Halaman:
1 2 3
Marhaban ya Ramadhan 2025

Penulis: Imel
Editor: BiNews

Bagikan: