Implementasikan Kebijakan Pemerintah, BIM Mulai Fungsikan Layanan GeNose C19
PADANG, binews.id - Sesuai Surat Edaran (SE) Satgas Covid dan Dirjen Perhubungan, persyaratan penerbangan saat ini masih menggunakan tes PCR, antigen dan GeNose C19. Dan hari ini Senin (3/5/21), sebagai implementasi kebijakan pemerintah, di Bandara Internasional Minangkabau (BIM) sudah mulai menyediakan layanan tes GeNose C19.
Plt General Manager AP II BIM Manager Operasi Imamura Ginting, mengatakan, layanan tes GeNose C19 tersebut merupakan layanan tambahan selain rapid test antibody, dan rapid test antigen yang sebelumnya sudah terlaksana.
Untuk memberikan pelayanan tersebut, Bandara Internasional Minangkabau (BIM) berkerja sama dengan Kimia Farma.
Dikatakan Imamura, sebelum menjalani pemeriksaan tes GeNose C19, penumpang harus puasa terlebih dahulu selama 30 menit.
Baca juga: Wamendagri Bima Arya Tinjau Posko Bencana Solok, Sampaikan Pesan Presiden dan Bawa Bantuan
"Bagi pasien yang tengah berpuasa pengambilan sampel maksimal enam jam setelah sahur. Jika alat tersebut membaca positif, maka masyarakat yang menggunakan GeNose C19 itu langsung menjalani pemeriksaan selanjutnya, jika negatif maka dia bisa melakukan penerbangan," jelas Imamura.
Sementara itu, Petugas di Klinik Laboratorium Kimia Farma Mustika Padang, Sandra mengatakan, terhadap teknis dan pelaksanaan penggunaan GeNose C19 tersebut, dimulai dari 3 Mei 2021. Buka layanan mulai pukul 6.00 pagi sampai 11.00 siang.
"Karena info dari bagian alat GoNose C19 selama Ramadan berlakunya enam jam setelah sahur maksimal untuk dalam pengerjaannya," ujar Sandra.
Lebih lanjut Sandra mengatakan, untuk diawal GeNose C19 ini memiliki alat yang sangat sensitif tidak sama dengan alat test Covid-19 yang lainnya. Alat tersebut sensitif terhadap bau seperti, parfum, minyak kayu putih, teh, durian dan bau lainnya.
Baca juga: BIM Gerak Cepat Bantu 250 Pengungsi Banjir di Nagari Kampuang Galapuang Ulakan
"Untuk alur pelaksanaannya yaitu pasien mendaftar di meja registrasi dengan membawa KTP, kemudian pasien masuk ke bilik GeNose C-19 dan petugas akan menunjukkan gimana tata cara pembungkusan kantong napas GeNose C19. Setelah itu sampel akan diambil oleh tim petugas dan akan diperiksa oleh alat Gonose C--19 dan nanti keluar hasil setelah diverifikasi oleh dokter baru diserahkan kepada pasien," jelas Sandra. (bi/m)
Penulis: Imel
Editor: BiNews
Berita Terkait
- Kisah Balita HNR Melawan Spina Bifida, UPZ BAZNAS Semen Padang Menanti Langkah Pertamanya
- Ketua DPRD Padang Usulkan Wajib Surat Bebas HIV untuk Calon Pengantin Demi Cegah Penularan AIDS
- Buka Senam Sehat World Diabetes Day Mahyeldi Ajak Warga Ubah Pola Hidup
- RSUD dr. Rasidin Padang Hadirkan Sejumlah Inovasi Pelayanan untuk Tingkatkan Kenyamanan Pasien dan PAD
- Wakil Ketua DPRD Padang Minta Pemko Berbenah Usai Ombudsman Temukan Maladministrasi di RSUD dr. Rasidin








