Keluar dari Covid-19, Komisioner KI Sumbar : Tegakkan Prokes Ketat dengan Sepenuhnya
PADANG, binews.id --- Kasus Covid-19 terus menggurita di Sumbar, hari ini di berbagai media Menkes sebutkan dua daerah di Sumatera Barat Zona merah.
Terus apakah Sumbar pasrah hingga seluruh provinsi ini berlabel Zona merah tentu tidak.
Komisioner Komisi Informasi (KI) Sumbar, Adrian Tuswandi mengatakan, semangat bersama dan bergerak bersama adalah kunci keluarkan Sumbar dari Zona merah, oranye atau kuning sekalipun.
"Caranya adalah tegakan protokol kesehatan secara kaffah, tidak ada cara lain menekan dan memutus rantai penyebaran virus corona ini, obat belum ada, vaksinasi juga bukan jaminan terbebas dari terpapar covid-19, " ujar Adrian, Jumat (21/5/21) di Kantor KI Sumbar, Jalan Sisingamaraja Kota Padang.
Baca juga: JPS Ngopi TOP Bersama Ridwan Tulus, Diskusi Peluang Pariwisata Sumbar
Meski Prokes 3M (menggunakan masker, mencuci tangan, dan menghindari kerumunan) telah masif disosialisasikan, tetap juga sebagian publik madar dan tangkar (abai).
"Tegakkan Prokes ketat butuh pengawasan dan penegakkan hukum atau tindakan. Prokes adalah keputusan nasional, Sumbar juga punya Perda Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB), apalagi, perangkat itu bisa menjadi penegakan hukum, " ujar Toaik biasa kalangan media di Sumbar menyapanya.
Tapi karena terkait penegakan aturan tentu harus transparan dan pengawasan serta penegakkan hukum Prokes itu mesti berbasiskan keterbukaan informasi publik.
"Jangan tebang pilih dan pihak berkompeten harus terbuka informasi publik dalam mengawasi dan menindak siapa saja yang abaikan protokol kesehatan itu. Ini menyangkut kesehatan dan keselamatan kita semua. Kita tak ingin ada ledakan kasus dan tsunami Covid-19 di Sumbar ini," ujar Toaik.
Silahkan gunakan berbagai perangkat sosialisasi, baik website resmi badan publik maupun masif di platform media sosial.
Penulis: Imel
Editor: BiNews
Berita Terkait
- Mahfud MD Puji Polri Bongkar 38 Ribu Kasus Narkoba: Capaian Luar Biasa, Bukti Komitmen Asta Cita
- Cegah Kasus Serupa Terulang, DPRD Kota Padang Desak Pengawasan Ketat terhadap Produk MBG
- Wako Fadly Amran Dampingi Andre Rosiade Tinjau Dapur MBG di Surau Gadang Nanggalo
- Buka FINEST 2025, Gubernur Mahyeldi: Kematian Akibat Gangguan Neurologis Meningkat 18 Persen Sejak 1990
- Angka Stunting Kota Padang Terus Turun





