Gelar Webinar, FKIK Semen Padang Kupas Kiat Menghadapi Tantangan Keluarga di Masa Pandemi

"Untuk itu melalui webinar ini, mari bangun tim keluarga, sesuai dengan standar masing-masing keluarga, versi terbaik kita. Tidak ada orangtua yang sempurna, namun ketika orangtua sadar bahwa dirinya tidak sempurna dan mau belajar, maka disitulah ia menjadi sempurna. Semoga apa yang menjadi tujuan di dalam webinar ini, dapat tercapai dan dapat menambah wawasan kita dalam pengasuhan anak," katanya.
Pada kesempatan itu, Risna pun mengimbau kepada ibu-ibu anggota FKIK Semen Padang untuk selalu mematuhi protokol kesehatan. "Semoga kita mampu bertahan menghadapi segala tantangan di masa pandemi ini, dan kita dapat beraktivitas normal tanpa ada rasa khawatir," ujarnya.
Ketua Umum FKIK Semen Padang Ny. Ampri Satyawan dalam laporannya mengatakan, webinar ini merupakan salah satu upaya untuk memberikan dukungan kepada orangtua, khususnya kepada ibu yang memiliki peran yang sangat esensial dalam dinamika keluarga untuk dapat terus bersemangat mendampingi keluarga tercinta, meski dihadapkan dengan berbagai tantangan selama masa pandemi Covid-19 yang belum tentu kapan akan berakhir.
Baca juga: PP IPPNU X Gerakan Keluarga Maslahat Nahdlatul Ulama Gelar Peer Educator Cegah Stunting
"Situasi pandemi adalah situasi yang tidak diinginkan semua orang. Tidak lantas kita menyalahkan takdir yang telah ditetapkan Allah SWT. Namun sebagai orangtua yang bijak, kita dapat mengambil hikmah dari setiap kejadian. Saya berharap, webinar ini dapat menambah wawasan kita untuk semakin bijak, termasuk dalam membangun keluarga sebagai sebuah tim," katanya.
Founder Ibu Profesional dan Founder Jarimatika Septi Peni Wulandani dalam materi webinar yang disampaikannya, mengupas soal tantangan orangtua di masa pandemi. Kata dia, di masa pandemi ini, semua orang terhenyak mengalami perubahan yang begitu cepat.
"Kondisi pandemi ini tantangan semua orang, terutama orangtua, seperti ibu yang mendadak harus jadi guru sekolah dan ayah menjadi kepala sekolah. Semuanya harus berada di rumah, dan semuanya harus dimulai dari dalam rumah, di samping harus terbiasa pakai masker," kata Septi.
Kondisi seperti ini, lanjutnya, sudah berlangsung hampir 2 tahun lamanya dan tentunya, semua orang harus siap dalam perubahan yang begitu cepat ini. Orangtua tidak hanya sebagai guru dan kepala sekolah, tapi dalam kondisi seperti ini, orangtua juga harus bisa menjadi teman belajar bagi anak-anaknya.
"Namun sayangnya, inilah yang selama ini tidak pernah disiapkan dengan sungguh-sungguh oleh para orangtua, sehingga dalam kondisi pandemi saat ini, para orangtua resah ketika pendidikan sekolah dikembalikan ke rumah. Bahkan, sebanyak 85 persen orangtua stress dan tidak senang dengan kondisi sekolah dikembalikan ke rumah. Namun begitu, ini harus jadi tantangan para orangtua," ujarnya.
Hampir dua tahun pandemi berlangsung, Septi pun mengingatkan agar semuanya, terutama orangtua untuk menyadari bahwa dunia sudah berubah, karena waktu yang hampir dua tahun tersebut, adalah pengorbanan dan pengalaman yang mahal sekali. Untuk itu, saatnya untuk terus bergerak dan jangan selalu menjadi penonton yang hanya bisa bersorak.
"Mari ubah masalah ini menjadi tantangan. Bagi orangtua terpilih yang mendadak menjadi guru, mari jadikan masalah ini sebagai tantangan yang menarik. Jangan stres dan jadilah orangtua yang percaya diri, karena pendidikan itu memerdekakan, bukan justru memenjarakan," katanya.
Penulis: Imel
Editor: BiNews
Berita Terkait
- Menuju Kota Sehat Terbaik di Indonesia, Padang Perkuat Kawasan Tanpa Rokok
- Sidak RSUD dr.Rasidin Padang, Ombudsman Apresiasi Layanan RSUD dr. Rasidin
- Progul Dokter Warga Mulai Layani Masyarakat Kota Padang
- SPH Jadi Rumah Sakit Pertama di Sumbar Penerima Bintang Tiga dari BPJS Kesehatan
- Jaga Kesehatan Pegawai, KAI Divre II Sumbar Gelar Medical Check Up