Penurunan Kasus Selama 5 Minggu Berturut-turut, Ini Pesan Satgas

JAKARTA, binews.id --Perkembangan penanganan Covid-19 secara mingguan terus menunjukkan perbaikan. Per 22 agustus 2021, kasus mingguan kembali menurun, dari 188.323 menjadi 125.102 kasus. Dengan penurunan minggu ini, menjadi kabar baik karena penurunan telah terjadi selama 5 minggu berturut-turut.
"Ini adalah kabar baik yang perlu terus dipertahankan dan semakin diperbaiki lagi kedepannya," Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito dalam Keterangan Pers Perkembangan Penanganan Covid-19 di Graha BNPB, Kamis (26/8/2021) yang juga disiarkan kanal YouTube Sekretariat Presiden.
Meskipun terjadi penurunan pada orang yang diperiksa, namun jumlah saat ini masih lebih tinggi dibandingkan sebelum terjadinya lonjakan. Sebagai perbandingan, jumlah testing tertinggi dicapai pada 18 Juli lalu, yaitu sebesar 1.146.793 orang diperiksa. sedangkan di minggu ini sebesar 688.906 orang.
Jumlah testing minggu ini masih lebih tinggi 3 kali lipat dibandingkan jumlah orang diperiksa pada sebelum terjadi lonjakan kasus, tepatnya pada 16 mei dengan, jumlah orang diperiksa mingguan sebanyak 203.510 orang. Melihat data testing, ada tantangan yang perlu dihadapi dengan mempertahankan angka testing hingga mencapai jumlah yang stabil dan tidak ada penurunan yang signifikan dan berturut-turut.
Baca juga: KAI Divre II Sumbar Gelar Ramp Check untuk Pastikan Keselamatan dan Kenyamanan Angkutan Lebaran
Terutama penurunan testing dalam kelompok prioritas seperti orang bergejala atau orang yang memiliki riwayat kontak erat dengan pasien positif. Masyarakat berperan penting dengan jujur dan berani diperiksa ketika mengalami gejala atau memiliki riwayat kontak erat.
Selanjutnya, jika dilihat dari segi positivity rate mingguan di tingkat nasional, maka pada periode 16-22 Agustus angkanya sudah turun dibandingkan dengan puncak, yaitu dari 30,54% menjadi 18,15%. Namun, meskipun sudah turun, angka ini masih lebih tinggi dari sebelum lonjakan kasus kedua, yaitu pada kisaran bulan Juni yang hanya 9,44%.
Selain itu, angka positivity rate tingkat provinsi masih menjadi perhatian. Karena hanya DKI Jakarta (11,7%) yang angkanya sudah berada dibawah 15%. Sementara, masih ada 10 Provinsi yang positivity rate-nya masih diatas 30%. Diantaranya, yaitu Sulawesi Tengah, Sulawesi Utara, Sumatera Utara, Sulawesi Barat, Jawa Tengah, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Jambi, Lampung dan Aceh.
"Bahkan Aceh, positivity rate-nya mencapai 51,55%, menjadi yang tertinggi di Indonesia," imbuh Wiku.
Baca juga: KAI Divre II Sumbar Imbau Masyarakat Tidak Ngabuburit di Jalur Kereta Api Demi Keselamatan
Jika dilihat pada selisih kasus mingguan per tanggal 22 Agustus dan 15 Agustus, maka 33 provinsi telah menunjukkan penurunan jumlah kasus. Jawa Tengah menjadi Provinsi yang paling banyak mengalami penurunan, yaitu turun 16.921 kasus, disusul Jawa Timur turun 6.410 kasus dan Jawa Barat turun 3.996 kasus.
Penulis: Imel
Editor: BiNews
Berita Terkait
- Mahasiswa S3 Ilmu Lingkungan UNP Laksanakan Praktik Kerja Lapangan di Kepulauan Riau
- Hj. Nevi Zuairina Minta Ada Transformasi Kesehatan dan Pariwisata di KEK Sanur
- PP IPPNU X Gerakan Keluarga Maslahat Nahdlatul Ulama Gelar Peer Educator Cegah Stunting
- Gubernur Mahyeldi, Direktur dan Rektor UNP Temui Wapres Usulkan Pengembangan RSAM Bukittinggi
- Bio Farma Ajak Perempuan di Kalimantan Tengah Cegah Kanker Serviks
Progul Dokter Warga Mulai Layani Masyarakat Kota Padang
Kesehatan - 24 Februari 2025
Jaga Kesehatan Pegawai, KAI Divre II Sumbar Gelar Medical Check Up
Kesehatan - 19 Februari 2025
Mahyeldi Jalani Medical Check-Up di RS Unand Jelang Pelantikan
Kesehatan - 14 Februari 2025
KAI Divre II Sumbar Gelar Pengobatan Gratis terhadap 228 Pensiunan
Kesehatan - 10 Februari 2025