Penyuluhan Pertanian Garda Terdepan Membangun Manusia Pertanian

PADANG, binews.id -- Sebagai orang Sumatera Barat kita patut bersyukur karena memiliki daerah yang memiliki permukaan wilayah bervariasi mulai dari dataran rendah hingga dataran tinggi, pegunungan bukit barisan yang membentang dari utara hingga selatan.
Kawasan bukit dan pegunungan menjadikan Sumatera Barat memiliki kawasan hutan lindung yang cukup luas yang mencapai 50,04 persen pertanian dan sisanya 49,96 persen dari luas wilayahnya untuk kegiatan budidaya.
Hal ini disampaikan Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi Ansharullah, dalam sambutan pembukaan Rapat Koordinasi Penyusunan Program Penyuluhan Pertanian Provinsi Sumbar tahun 2021 di Hotel Grand Zuri Padang, Kamis (2/9/2021).
"Untuk itu pemprov Sumbar fokus pada pertanian dengan menyiapkan benih benih bermutu (pertanian, kelautan perikanan dan peternakan), upaya minimalisasi kerugian usaha tani terutama kegagalan," sebut Mahyeldi.
Baca juga: Pergantian Kepemimpinan, Wagub Audy Apresiasi Kerja Sama dan Harapkan Kemajuan Sumbar
Untuk menggerakkan program unggulan tersebut perlu didukung dengan ketersediaan sumber daya manusia yang handal mulai dari jajaran sampai ke tingkat lapangan, pemanfaatan sumberdaya alam, penerapan teknologi dan pengembangan kelembagaan petani yang kuat dan mandiri mampu meningkatkan produktivitas pertanian.
Gubernur berharap peran penyuluh pertanian bisa mengawal dan mendampingi serta mengoperasionalkan penyelenggaraan penyuluhan melalui program penyuluhan sebagai garda terdepan dalam membangun manusia pertanian.
"Penyuluh pertanian harus mampu mendorong peningkatan produktivitas yang cukup tajam sehingga sumbar bisa sebagai swasembada pangan di Indonesia," tuturnya.
Kondisi nyata keberadaan Penyuluh Pertanian saat ini masih belum sesuai utuh dimana satu Nagari/ Desa/ Kelurahan dibutuhkan satu penyuluh pertanian, sehingga ada beberapa kabupaten satu orang merangkap 2-3 nagari, akibatnya dirasakan tugasnya sangat berat.
Baca juga: Ombudsman: Ratusan Ijazah Siswa Masih Tersimpan Rapi di Sekolah
Selain itu, Gubernur minta petani harus menggunakan bibit dan pupuk bersertifikat. Ia menjelaskan sertifikasi benih bertujuan untuk kemaslahatan petani. Proses tersebut adalah pengujian dan penegasan bahwa benih yang disebar kepada masyarakat memang layak dan terjamin kualitasnya
Penulis: Putri
Editor: Adrian Tuswandi
Berita Terkait
- Ekspor Sumbar Alami Peningkatan, Ini Barang Paling Banyak Diekspor
- Usung Tema Rise Stronger di HUT ke-112, Semen Padang Terus Bangkit dan Menjadi Lebih Kuat
- Wamentan Sebut Selama Pandemi, Tiga Juta Petani Bertambah
- Harga Minyak Goreng Melambung, Nevi Zuairina Minta Perlindungan Konsumen Rumah Tangga Dalam Negeri
- Ini Cara untuk Menjadi Entrepreneur Sukses Kata Wagub Sumbar