Sumatera Barat Alami Inflasi Oktober 2021
Peningkatan harga komoditas minyak goreng terutama didorong oleh kenaikan harga komoditas CPO global yang lebih lanjut mendorong peningkatan harga sawit lokal.
"Selain itu, keterbatasan pasokan akibat penurunan produksi sawit di tengah cuaca yang buruk juga turut berdampak pada kenaikan harga minyak goreng," ujarnya.
Daging ayam ras mengalami inflasi disebabkan oleh kenaikan harga pakan yang mendorong peningkatan biaya produksi. Pada air kemasan, inflasi terutama didorong oleh peningkatan harga di tingkat produsen yang mendorong kenaikan harga di tingkat pedagang.
Baca juga: Inflasi Sumbar Oktober 2025 Capai 0,40 Persen, Dipicu Kenaikan Harga Cabai Merah dan Emas
Kelompok lain yang tercatat mengalami inflasi adalah kelompok transportasi dengan andil inflasi sebesar 0,11% (mtm). Inflasi pada kelompok ini disebabkan oleh kenaikan tarif angkutan udara dengan andil sebesar 0,12% (mtm).
Angkutan udara mengalami kenaikan harga disebabkan oleh peningkatan permintaan di tengah penurunan level PPKM di Kota Padang dan beberapa kota di Sumatera Barat serta sebagian wilayah di Pulau Jawa sehingga lebih lanjut mendorong peningkatan mobilitas masyarakat.
Di sisi lain, inflasi lebih lanjut tertahan oleh deflasi pada komoditas bawang merah, tomat, telur ayam ras, mobil, dan emas perhiasan dengan andil deflasi masing-masing sebesar -0,05%, -0,04%, -0,04%, -0,03%, -0,02% (mtm).
Sementara itu, Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Sumatera Barat secara aktif melakukan berbagai upaya pengendalian inflasi di daerah terutama dalam rangka menjaga daya beli masyarakat dan mendorong pemulihan ekonomi di tengah Pandemi Covid-19.
Pada hari Jumat, 1 Oktober 2021, TPID Provinsi Sumatera Barat dan TPID Kabupaten Tanah Datar menerima kunjungan dari Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Kemenko Perekonomian, Iskandar Simorangkir, dalam rangka penyerahan TPID Award tahun 2021 kepada Provinsi Sumatera Barat dan Kabupaten Tanah Datar.
Program unggulan Toko Tani Indonesia Centre (TTIC) dari TPID Provinsi Sumatera Barat telah berhasil efektif mengendalikan harga di Sumatera Barat. Inovasi penjualan yang dilakukan secara online juga mendorong kelancaran distribusi bahan pangan terutama pada masa pandemi ketika kebijakan PSBB dan PPKM diterapkan.
Nilai transaksi penjualan bahan pangan secara online tercatat terus meningkat didukung oleh sarana prasarana mobil box keliling dan kerjasama perusahaan transportasi online.
Penulis: Imel
Editor: BiNews
Berita Terkait
- Ayoo Buruan Dipesan, Tiket KA Masa Angkutan Nataru 2025 Masih Tersedia
- Gubernur Mahyeldi: Wakaf Punya Potensi Besar Menjawab Persoalan Umat
- Semen Padang Pastikan Pasokan Aman dan Siap Dukung Pemulihan Pasca Bencana di Sumbar
- Jelang Angkutan Nataru 2025/2026, KAI Divre II Sumbar Perkuat Kesiapan SDM melalui Penyuluhan Manajemen Kelelahan dan P3K
- Perkuat Konektivitas Dan Daya Saing Ekonomi Sumbar, Bank Nagari Ikut Danai Proyek Flyover Sitinjau Lauik










