Sumatera Barat Alami Inflasi Oktober 2021

Peningkatan harga komoditas minyak goreng terutama didorong oleh kenaikan harga komoditas CPO global yang lebih lanjut mendorong peningkatan harga sawit lokal.
"Selain itu, keterbatasan pasokan akibat penurunan produksi sawit di tengah cuaca yang buruk juga turut berdampak pada kenaikan harga minyak goreng," ujarnya.
Daging ayam ras mengalami inflasi disebabkan oleh kenaikan harga pakan yang mendorong peningkatan biaya produksi. Pada air kemasan, inflasi terutama didorong oleh peningkatan harga di tingkat produsen yang mendorong kenaikan harga di tingkat pedagang.
Baca juga: Sumatera Barat Kembali Alami Deflasi di September 2024, TPID Intensifkan Pengendalian Inflasi
Kelompok lain yang tercatat mengalami inflasi adalah kelompok transportasi dengan andil inflasi sebesar 0,11% (mtm). Inflasi pada kelompok ini disebabkan oleh kenaikan tarif angkutan udara dengan andil sebesar 0,12% (mtm).
Angkutan udara mengalami kenaikan harga disebabkan oleh peningkatan permintaan di tengah penurunan level PPKM di Kota Padang dan beberapa kota di Sumatera Barat serta sebagian wilayah di Pulau Jawa sehingga lebih lanjut mendorong peningkatan mobilitas masyarakat.
Di sisi lain, inflasi lebih lanjut tertahan oleh deflasi pada komoditas bawang merah, tomat, telur ayam ras, mobil, dan emas perhiasan dengan andil deflasi masing-masing sebesar -0,05%, -0,04%, -0,04%, -0,03%, -0,02% (mtm).
Sementara itu, Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Sumatera Barat secara aktif melakukan berbagai upaya pengendalian inflasi di daerah terutama dalam rangka menjaga daya beli masyarakat dan mendorong pemulihan ekonomi di tengah Pandemi Covid-19.
Pada hari Jumat, 1 Oktober 2021, TPID Provinsi Sumatera Barat dan TPID Kabupaten Tanah Datar menerima kunjungan dari Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Kemenko Perekonomian, Iskandar Simorangkir, dalam rangka penyerahan TPID Award tahun 2021 kepada Provinsi Sumatera Barat dan Kabupaten Tanah Datar.
Program unggulan Toko Tani Indonesia Centre (TTIC) dari TPID Provinsi Sumatera Barat telah berhasil efektif mengendalikan harga di Sumatera Barat. Inovasi penjualan yang dilakukan secara online juga mendorong kelancaran distribusi bahan pangan terutama pada masa pandemi ketika kebijakan PSBB dan PPKM diterapkan.
Nilai transaksi penjualan bahan pangan secara online tercatat terus meningkat didukung oleh sarana prasarana mobil box keliling dan kerjasama perusahaan transportasi online.
Penulis: Imel
Editor: BiNews
Berita Terkait
- Tetap Digemari! KA Pariaman Ekspres Jadi Primadona Saat Liburan Maulid Nabi
- Hari Pelanggan Nasional, KAI Divre II Sumbar Apresiasi Penumpang Setia Kereta Api
- KAI Divre II Sumbar Sediakan 28.096 Tempat Duduk untuk Libur Maulid Nabi Muhammad SAW 1447 H
- Nevi Zuairina Tegaskan Peran Strategis Koperasi Merah Putih untuk Kemandirian Ekonomi
- KAI Divre II Sumbar Ajak Masyarakat Jaga Fasilitas Stasiun Demi Kenyamanan dan Keselamatan Bersama