Begini Cara Mengisi Nataru yang Aman dari Covid-19 Kata Satgas Nasional

JAKARTA, binews.id - Dalam menghadapi periode libur Natal dan Tahun Baru (Nataru), masyarakat dapat mendukung pencegahan penularan COVID-19. Dengan melakukan persiapan yang cermat agar dapat menikmati liburan yang produktif dan terkendali.
Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Prof. Wiku Adisasmito mengingatkan bahwa saat ini kondisi kasus di Indonesia semakin terkendali baik di wilayah pulau Jawa - Bali maupun non Jawa - Bali. Data per 8 November 2022, tersisa 0,23% orang yang positif COVID-19 secara nasional. Dengan angka kematian harian sebesar 3,38% dan angkat kesembuhan sebesar 96,93%.
"Untuk itu bijaknya kita menghargai pencapaian dengan tetap mempertahankan perkembangan kasus yang baik ini, bukan malah sebaliknya bersikap lengah dan lalai, sebagaimana yang juga disarankan oleh Kementerian/ lembaga dan juga oleh DPR," Wiku dalam Keterangan Pers Perkembangan Penanganan COVID-19 di Graha BNPB, Selasa (9/11/2021) yang juga disiarkan kanal YouTube Sekretariat Presiden.
Belajar dari pengalaman libur panjang selama 2 tahun terakhir, maka terlihat bahwa kelalaian protokol kesehatan atau kurang terkendalinya mobilitas dapat memicu lonjakan kasus. Untuk itu terdapat 5 hal yang harus dilakukan demi mencegah lonjakan kasus di awal tahun 2022.
Baca juga: DPRD Sumbar Bahas Jawaban Gubernur Soal Perubahan APBD dan Penyertaan Modal Jamkrida
Pertama, menjalankan protokol kesehatan 3M secara komprehensif dan konsisten. Artinya tidak terpisah-pisah dalam memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan. Ketiganya harus terintegrasi, mengingat satu dan upaya lainnya saling mengisi celah penularan COVID-19. Selain itu yang protokol kesehatan harus diterapkan dimanapun dan kapanpun selama rangkaian kegiatan dan perjalanan.
Kedua, menyegerakan vaksinasi COVID-19 sebagai tanggungjawab dalam melindungi masyarakat yang rentan. Dengan segera divaksin, orang-orang yang tidak bisa divaksin misalnya anak kurang dari 12 tahun ataupun orang dengan komplikasi kesehatan tertentu. Sehingga dapat terlindungi karena menjamin lingkaran interaksi mereka dengan orang yang peluang tertularnya lebih rendah.
Ketiga, inisiatif melakukan testing atau pengobatan COVID-19 jika merasakan gejala mirip COVID-19 harap masyarakat segera melakukan testing COVID-19 di fasilitas kesehatan terdekat. Hal ini bertujuan mencegah penularan, dengan terdeteksi lebih cepat dan meningkatkan angka kesembuhan karena ditindaklanjuti lebih cepat pula.
Keempat, menganalisis risiko penularan sebelum berkegiatan. Perlunya, memperhatikan sirkulasi udara dan durasi kegiatan dimana masyarakat dihimbau memilih kegiatan di luar ruang dengan durasi yang lebih singkat. Masyarakat juga perlu mempertimbangkan urgensi untuk bepergian khususnya bagi mereka yang sedang merasa tidak dalam keadaan fit.
Baca juga: Rapat Paripurna DPRD Sumbar Sahkan Revisi Tatib untuk Perkuat Fungsi Legislatif
"Khususnya, bagi orang yang merasakan gejala maupun kontak erat kasus COVID-19 untuk tidak melakukan aktivitas luar ruang dan aktivitas perjalanan, demi keamanan diri sendiri dan orang lain di sekitar kita," lanjutnya.
Penulis: Imel
Editor: BiNews
Berita Terkait
- Masalah Gigi dan Anemia Jadi Temuan Utama Cek Kesehatan Gratis
- Tenaga Cadangan Kesehatan Indonesia Siap Hadapi Krisis Kesehatan Berskala Internasional
- Program Cek Kesehatan Gratis Sekolah Dimulai, Sasar 53 Juta Pelajar di Indonesia
- Presiden Prabowo Dorong Lompatan Layanan Kesehatan: Dari Cek Kesehatan Gratis hingga Rumah Sakit Baru
- Kemenkes Targetkan 53 Juta Siswa Ikut Cek Kesehatan: Ini Jenis Pemeriksaannya Berdasarkan Usia
Didukung Penuh PSSI, FFI Persiapkan Timnas untuk SEA Games 2025
Nasional - 13 Agustus 2025
Tiga Daerah Terdampak Banjir, BNPB Ingatkan Pencegahan Dini
Nasional - 12 Agustus 2025