Vaksinasi Anak 6-11 Tahun Capai 2,3 Juta Dosis

JAKARTA, binews.id -- Sejak dimulainya vaksinasi anak usia 6-11 tahun, laju rata-rata vaksinasi COVID-19 dalam seminggu terakhir kembali meningkatdengan rata-rata 1,2 juta dosis per hari. Vaksinasi anak ini menambah laju vaksinasi harian lebih dari 300 ribu dosis dalam empat hari terakhir.
"Total sebanyak 2.324.644 dosis telah disuntikkan untuk anak usia 6-11 tahun," ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko Ekon) Airlangga Hartarto, dikutip dari laman resmi Kementerian Koordinator Bidang (Kemenko) Perekonomian, Senin (27/12/2021).
Lebih lanjut, Airlangga yang juga merupakan koordinator pelaksanaan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) luar Jawa-Bali ini mengungkapkan bahwa laju vaksinasi di wilayah luar Jawa-Bali juga meningkat dan menyumbang 55,6 persen dari laju rata-rata harian nasional.
Berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan, hingga 27 Desember 2021 pukul 12.00 WIB cakupan vaksinasi dosis pertama mencapai 156,99 juta dosis atau 75,38 persen dari target sasaran. Sedangkan untuk dosis kedua mencapai 110,81 juta dosis atau 53,21 persen dari target.
Baca juga: Satgas Halal Padang Panjang Kampanyekan WHO 2024
Terkait pelaksanaan Program Vaksinasi Dosis Lanjutan atauBooster Program, Menko Ekon menyampaikan bahwa yang menjadi sasaran utama adalah tenaga kesehatan (nakes), tenaga penunjang yang bekerja di fasilitas layanan kesehatan (fasyankes), kelompok masyarakat lanjut usia (lansia), serta masyarakat Penerima Bantuan Iuran (PBI). Sedangkan, Program VaksinasiBoosterMandiri menargetkan kelompok masyarakat di luar kelompok sasaran Program Vaksinasi Dosis Lanjutan.
"Program Vaksin Dosis Lanjutan (BoosterProgram) juga masih menunggu laporan dan rekomendasi ITAGI pada 10 Januari 2022," imbuhnya.
Dalam keterangannya, Airlangga juga menegaskan bahwa selama Natal dan Tahun Baru pemerintah terus melakukan evaluasi semua kebijakan pengendalian COVID-19, terutama pelaksanaan PPKM. Pemerintah juga terus mendorong kewaspadaan dan menyiapkan berbagai langkah antisipasi, mengingat penyebaran varian Omicron yang semakin meluas kasusnya di seluruh dunia.
Terkait fasilitas karantina pemerintah, Menko Marves mengatakan bahwa di fasilitas karantina terpusat Rumah Susun (Rusun) Pademangan, Pasar Rumput, dan Nagrak tersedia kapasitas bagi 13.618 orang. Alternatif tambahan kapasitas juga terdapat di Rusun Pulogebang, Daan Mogot dan LPMP dengan kapasitas sebanyak 3.612 orang. Sedangkan untuk karantina di hotel swasta, total kapasitas sebanyak 16.588 kamar.
Baca juga: Semen Padang Raih Penghargaan Tertinggi Penanggulangan Covid-19 dari Kemnaker
"Fasilitas RSDC Wisma Atlet tidak untuk karantina bagi PPLN (pelaku perjalanan luar negeri) yang datang dari luar negeri, tapi untuk isolasi dan perawatan yang positif COVID-19. Sedangkan untuk pelaksanaan karantina bagi WNI PPLN dapat dilakukan di fasilitas Rusun-Rusun atau tempat lain yang telah disiapkan," pungkasnya. (*/bi)
Penulis: Imel
Editor: BiNews
Berita Terkait
- Mahasiswa S3 Ilmu Lingkungan UNP Laksanakan Praktik Kerja Lapangan di Kepulauan Riau
- Hj. Nevi Zuairina Minta Ada Transformasi Kesehatan dan Pariwisata di KEK Sanur
- PP IPPNU X Gerakan Keluarga Maslahat Nahdlatul Ulama Gelar Peer Educator Cegah Stunting
- Gubernur Mahyeldi, Direktur dan Rektor UNP Temui Wapres Usulkan Pengembangan RSAM Bukittinggi
- Bio Farma Ajak Perempuan di Kalimantan Tengah Cegah Kanker Serviks
Progul Dokter Warga Mulai Layani Masyarakat Kota Padang
Kesehatan - 24 Februari 2025
Jaga Kesehatan Pegawai, KAI Divre II Sumbar Gelar Medical Check Up
Kesehatan - 19 Februari 2025
Mahyeldi Jalani Medical Check-Up di RS Unand Jelang Pelantikan
Kesehatan - 14 Februari 2025
KAI Divre II Sumbar Gelar Pengobatan Gratis terhadap 228 Pensiunan
Kesehatan - 10 Februari 2025