Webinar Resolusi Keuangan, Financial Planner:Kemampuan Kelola Keuangan Menentukan Kualitas Kehidupan

"Dari penghitungan biaya pemasukan dan biaya pengeluaran tiap bulannya, maka kita akan tahu status kesehatan keuangan kita, seperti rasio dana darurat, rasio tabungan kita berapa, dan rasio cicilan utang kita berapa," ujarnya.
Setelah rasio didapat, sebut Budi, kemudian buatlah perencanaan keuangan, karena resolusi tidak lengkap tanpa rencana dan tindakan. Selanjutnya, monitor hasilnya per kuartal. Namun yang paling penting, jadikanlah resolusi keuangan sebagai prioritas paling awal.
"Ini menjadi prirotas setiap menerima uang atau gaji. Dan ini harus menjadi kebiasaan, supaya kondisi keuangan kita sehat. Kalau keuangan sehat, maka akan berdampak baik terhadap spritual kita, emosi kita, fisik kita, termasuk kepada intelektual, keluarga dan karir kita," bebernya.
Terkait dana darurat, Budi menyebut bahwa itu sangat urgent sekali, karena dana darurat merupakan dana yang dialokasikan terpisah untuk menutupi kebutuhan yang sifatnya penting dan mendesak. Jika tidak diatasi akan berdampak signifikan terhadap kualitas atau kelangsungan hidup seseorang.
"Nah, dana darurat ini penting sekali. Karena jika terjadi hal yang mendesak, dan kita sama sekali tidak menyediakan dana darurat, maka keuangan kita semakin memburuk. Dan, yang akan merasakan dampaknya bukan hanya kita sebagai kepala keluarga, tapi juga keluarga kita, terutama istri dan anak-anak kita," tutur Budi.
Menurut survei katadata, hanya 30 persen masyarakat Indonesia memiliki dana darurat. Dari jumlah tersebut, hanya 30 persen yang memiliki dana darurat memadai untuk 6 bulan, dan sisanya hanya memadai untuk 3 bulan, 2 bulan dan bahkan 1 bulan.
Untuk dapat memenuhi dana darurat, Budi menyebut ada tiga langkah yang bisa dilakukan. Pertama, hitung dana darurat yang dibutuhkan. Kedua, simpan dana darurat di instrumen invesitasi likuid dan rendah resiko. Dan ketiga, kumpulkan secara bertahap.
"Dana darurat disisihkan sesuai dengan pendapatan dan pengeluaran. Mulai dari 20 persen dari total pendapatan kita tiap bulan. Kalau status masih lajang, bisa 50 persen dari total pendapatan tiap bulannya," pungkas Budi.
Direktur Keuangan PT Semen Padang Tubagus Muhammad Dharury dalam sambutannya menyampaikan, webinar terkait resolusi keuangan ini adalah bagian dari program perusahaan, untuk memberikan sentuhan terhadap insan Semen Padang Group, termasuk keluarganya tentang cara atau perencanaan mengelola keuangan.
"Untuk itu, kepada karyawan Semen Padang Group, simaklah webinar ini dengan baik dan implementasikan juga ilmu yang disampaikan narasumber ke dalam diri kita, khususnya dalam mengelola keuangan yang tujuannya, untuk masa depan kita dan keluarga," kata Tubagus.
Kepada karyawan Semen Padang Group dan keluarga, Tubagus berpesan jika pendapatan bertambah, jangan diikuti peningkatan gaya hidup, namun utamakanlah bersedekah.
Penulis: Imel
Editor: BiNews
Berita Terkait
- Sambut Libur Long Weekend HUT Ke-80 RI, KAI Divre II Sumbar Sediakan 28.228 Tempat Duduk
- SEPABLOCK PT Semen Padang Jadi Magnet Pengunjung Xporia 2025
- PT Semen Padang Apresiasi Garda Terdepan Penjualan, Pri Gustari: Sinergi Kunci Menangkan Persaingan
- Pekan QRIS Nasional 2025: Momentum Digitalisasi untuk Sumatera Barat
- KAI Divre II Sumbar Luncurkan Program Employee Well-Being Policy untuk Mendorong Gaya Hidup Sehat di Lingkungan Kerja