Pemprov Anggarkan 20 Miliar untuk Dukung Pembangunan Sawahlunto

Bagaimanapun, Deri Asta menambahkan, di tengah keterbatasannya, Pemko Sawahlunto menurutnya berhasil menjalankan program-program pembangunan yang berujung pada ditetapkannya Kota Sawahlunto sebagai daerah dengan jumlah penduduk miskin terkecil se-Indonesia berdasarkan survey Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2021.
Program-program yang dianggap berhasil tersebut antara lain pembangunan 40 Rumah Tahfidz di Sawahlunto dan akan ditingkatkan menjadi 50 Rumah Tahfidz pada tahun 2022. Selanjutny, pemberian reward pendidikan bagi pelajar Sawahlunto yang berhasil duduk di perguruan tinggi terakreditasi A dengan Indeks Prestasi Kumulatif minimal 3,1. Reward ini, menurut Deri Asta, telah diberikan kepada lebih dari 1000 pelajar Sawahlunto. Selanjutnya, peningkatan jumlah warga Sawahlunto yang terdaftar pada program jaminan kesehatan nasional.
"Jaminan kesehatan tetap kita lakukan. Memang sangat membebani APBD, tapi kita tetap membayarkan premi untuk warga Sawahlunto yang belum memiliki BPJS. Sehingga dulu 40% (warga terdaftar di BPJS), sekarang 97% warga dicover. Ini juga berkat bantuan pemprov."
Terakhir, program pemusatan anggaran Desa. Dengan program ini, Pemerintah Desa di Sawahlunto diwajibkan mengalokasikan 20% Anggaran Pendaparan Belanja Desa (APBDes) diarahkan untuk ekonomi kerakyatan. "Hasilnya, alhamdulillah, berdasarkan survey BPS 2021, kita punya penduduk miskin terkecil se-Indonesia," klaim Deri. (*/bi)
Penulis: Imel
Editor: BiNews
Berita Terkait
- Wako Riyanda Buka Pelatihan Public Speaking bagi Perempuan Profesional
- Pemko Sawahlunto Bahas Pengaktifan Kembali Lokomotif Uap Mak Itam Bersama PT KAI
- Subuh Penuh Makna: Waka Polda Sumbar Eratkan Silaturahmi Polri dan Masyarakat Sawahlunto
- Wali Kota Sawahlunto Audiensi dengan Direksi PT Bukit Asam, Bahas Sinergi Pembangunan dan Renovasi GPK
- Pemkot Sawahlunto Gelar Operasi Pasar Pangan, Ringankan Beban Warga Jelang Lebaran