Desa Tungkal Selatan Miliki Desa Wisata, Leonardy : Kita Dukung dan Bersiap Menyambut Perantau

Rahayadi mengungkapkan bahwa desa wisata yang berada di Dusun Hulu Banda tersebut dianggarkan melalui Dana Desa Tahun 2019. Setelah terbentuk objek wisata itu, Pemerintah desa mengajukan permohonan kepada Kementerian Desa PDTT dan Kementerian Pariwisata untuk pengembangan selanjutnya.
Dalam permohonan tersebut telah dipaparkan rencana pengembangan selanjutnya beserta anggaran yang dibutuhkan untuk itu. "Kepada kementerian kita memberitahukan perihal memanfaatkan persawahan milik masyarakat yang ada di depan objek wisata. Di persawahan dibuat jalan setapak yang lebih baik dan lebar. Pada jarak beberapa puluh meter ada dangau tempat wisatawan menikmati alam," ujarnya.
Dia mengatakan akan dibuat juga rumah makan kampung dengan menyajikan masakan kampung khas Pariaman. Mereka bisa dapat menikmatinya di pondok atau dangau tadi.
Baca juga: Hangatnya Silaturahmi Pascalebaran, Direksi Semen Padang Bangun Energi Positif di Hari Pertama Kerja
Ada atraksi membajak sawah, menanam padi hingga panen yang bisa dilakukan oleh wisatawan. "Kami buat perencanaan itu karena telah mencobakannya kepada pemuda-pemudi dari Malaysia yang tengah mengikuti pertukaran pemuda. Mereka berani bayar RM100 untuk merasakan sensasi membajak sawah, dengan kerbau, menanam padi dan lainnya," ulasnya lagi.
Namun permohonan itu belum terealisasi karena pada tahun 2020 terjadi pandemi dan berlanjut hingga kini. Rahayadi mengharapkan fasilitasi Leonardy agar permohonan itu bisa direalisasikan.
Rahayadi menegaskan, setelah desa wisata ini terwujud dulunya, masyarakat pernah merasakan jual beli minimal Rp300.000 sehari. Warung-warung sepanjang jalan ke lokasi dan pedagang kaki lima merasakan manfaatnya. Namun setelah pandemi, warung itu tutup.
Dengan adanya penurunan Covid-19 saat ini, diharapkan masyarakat bisa kembali menikmati keberadaan desa wisata ini.
"Kami juga mohon fasilitasi, siapa tau bapak punya jalannya. Dulu kami memiliki balon udara yang dikaitkan di menara flying fox, tapi sekarang rusak. Kalau bisa kami memiliki balon udara yang melayang di atas hamparan sawah ini. Harga satuannya sekitar Rp100 juta," ungkapnya.
Dia juga menginformasikan desanya juga telah memperoleh penghargaan di bidang pariwisata. Desa Tungkal Selatan meraih prestasi 5 besar GIPI Sumbar.
Tak lupa dia menambahkan bahwa dana desa sangat bermanfaat bagi desanya. Dan dia berharap besarannya ditambah agar bisa lebih bermanfaat. Dan minta kepada Leonardy agar menyampaikan keinginan mereka kepada pemerintah agar kepala desa dan perangkatnya mendapatkan penghargaan setelah masa bakti mereka berakhir.
Penulis: Imel
Editor: BiNews
Berita Terkait
- Wagub Sumbar Bantu Ibu Tunggal yang Tinggal di Bekas Kandang Puyuh
- KAI Divre II Sumbar Terima Piagam Penghargaan dari Pemko Pariaman
- Ketua KI Sumbar: Bawaslu Pariaman Layak Jadi Percontohan Keterbukaan Informasi
- Jemput Aspirasi Nelayan Pariaman, Anggota DPRD Sumbar HM Nurnas: Saya Akan Terus Perjuangkan Nasib Nelayan
- KI Sumbar Lakukan Monitoring Keterbukaan Informasi Publik ke PPID Pemko Pariaman