Internalisasi Core Values AKHLAK Kolaboratif di Lingkungan SIG

PADANG, binews.id -- Internalisasi Core Values AKHLAK di lingkungan PT Semen Indonesia (Persero), Tbk (SIG) kembali dilaksanakan pada Senin (7/6/2022). Kali ini dengan menghadirkan narasumber Direktur Operasi SIG Yosviandri untuk Internalisasi Core Values AKHLAK Kolaboratif.
Kegiatan yang diselenggarakan secara virtual melalui kolaborasi PT Semen Padang dengan SIG tersebut dihadiri hampir seribu karyawan SIG Group.
Berbeda dengan konsep acara sebelum-sebelumnya yang biasanya menampilkan presentasi dari narasumber, kali ini panitia mencoba menggali arti kolaboratif dari karyawan, melalui polling yang dikirimkan kepada kepada insan SIG Group pada periode 27 Mei s.d. 1 Juni 2022. Polling tersebut direspons sebanyak 536 responden.
Pada kegiatan Internalisasi Core Values AKHLAK itu Yosviandri menyampaikan bahwa kolaboratif harus dimulai dari yang kecil, tidak perlu yang berlebihan. Banyak contoh sederhana dari kolaborasi ini.
Baca juga: Press Release Akhir Tahun 2024, Kapolda Sumbar Ungkap Angka Kecelakaan Lalu Lintas di Sumbar Menurun
Misalnya pada bulan inovasi yang sekarang ini tengah berlangsung di SIG. Para inovator yang ada di lingkungan SIG maupun anak perusahaan SIG, ke depan tidak lagi melahirkan karya inovasi melalui kolaborasi di lingkungan tempat kerja.
"Kalau bisa inovasinya lahir dari kolaborasi lintas operating company. Mana tahu kolaborasi ini bisa memberikan value yang lebih baik lagi. Selama ini kan tim inovasinya, Padang sama Padang, Gresik sama Gresik dan Tonasa sama Tonasa," katanya pada acara yang dihadiri ratusan insan SIG Group.
Kemudian contoh lainnya, sebut Yosviandri, pada setiap perayaan 17 Agustus berupa panjat batang pinang. Tanpa bekerja sama atau berkolaborasi, tentu tidak akan bisa menaklukkan puncak batang pinang yang dipenuhui banyak hadiah.
Ia menyebut, filosofi Minangkabau, yaitu "Alam Takambang Jadi Guru" juga bisa menjadi contoh. Karena, segala yang ada di alam bisa menjadi guru. Seperti semut membuat sarang dari daun yang ukuran daunnya jauh lebih besar dari ukuran semut.
"Kita tidak bisa bayangkan bahwa daun sebesar itu tidak bisa dibawa oleh semut yang ukuran tubuhnya sangat kecil. Tapi ketika dia bersama-sama dan saling dukung satu sama lain, mereka bekerja sama untuk bikin sarang semut dari daun," terangnya.
Penulis: Imel
Editor: BiNews
Berita Terkait
- Kota Padang Perkuat Ekonomi Kreatif Lewat Bimtek Branding Digitalisasi
- Permudah Akses Perbankan untuk UMKM, Pemko Padang Bersinergi dengan CIMB Niaga
- Evaluasi untuk Adinata Syariah 2025, Gubernur Mahyeldi Targetkan Sumbar Kembali Raih Juara Umum
- OJK: Likuiditas Perbankan 2025 Masih Ketat, Sektor Pertanian Perlu Digenjot
- Wakil Ketua DPRD Sumbar Iqra Chissa Inisiasi Pemprov dan Pertamaina Terkait Stabilisasi Stok BBM