MUI Imbau Warga Tetap Beribadah di Rumah
PADANG, binews.id - Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sumbar tak henti-hentinya menghimbau umat muslim untuk tetap beribadah dirumah saat pandemi virus corona (Covid-19) masih mewabah di Indonesia khususnya Sumbar.
Himbauan tersebut tentunya cukup beralasan, mengingat terus bertambahnya jumlah orang yang terkonfirmasi positif Covid-19.
Baca juga: Presiden Prabowo Laksanakan Ibadah Umrah di Sela Kunjungan Kenegaraan ke Arab Saudi
Hingga Minggu 26 April data pantauan Covid-19 di Sumbar sudah menembus angka 102 orang positif, 7.573 Orang Dalam Pemantauan (ODP) dan 329 Pasien Dalam Pengawasan (PDP). Melihat grafik yang terus meningkat ini, tentunya berbagi upaya mesti dilakukan guna menekan penyebaran virus yang menjanggkit sebagian besar negara didunia ini.
Seperti disampaikan Ketua MUI Sumbar, Gusrizal Gazahar kita punya tanggung jawab bersama menekan penyebaran wabah virus Corona tersebut. Salah satu upaya kita adalah dengan menghimbau umat muslim untuk beribadah salat berjamaah, Jumat dan Taraweh di rumah saja.
Baca juga: Pulang Ibadah Haji? Waspadai Demam, Batuk, dan Risiko COVID-19!
Agar tidak semakin berkembang, MUI Sumatera Barat beberapa waktu lalu sudah mengeluarkan Maklumat dan Tausiyah bernomor 003/MUI-SB/III/2020 yang mengimbau pelaksanaan salat jumat ditiadakan sementara, dan diganti dengan salat zuhur di rumah masing-masing.
"Kepada masyarakat agar tidak menggelar salat jumat dan menggantinya dengan salat zuhur di rumah masing-masing. Upaya ini adalah bentuk kepedulian kita dalam menekan penyebaran virus corona,"imbaunya.
Baca juga: Iktikaf Malam ke-29, Wawako Allex Berbaur dengan Ratusan Jemaah
Para dai, kata Guzrizal, diminta tidak melakukan kegiatan yang menghimpun banyak jemaah seperti kegiatan pengajian ataupun kegiatan yang dapat mendatangkan banyak orang di masjid ataupun musala, untuk sementara dihentikan, termasuk pelaksanaan ibadah solat taraweh berjamaah dirumah saja. MUI di setiap daerah juga diminta agar mengeluarkan maklumat khusus sesuai kondisi daerah masing-masing.
"Bukankah yang menganjurkan tersebut adalah para ulama yang sebelumnya memimpin umat mulim beribadah di masjid. Sekarang pertanyaannya, Apakah mereka para ulama tidak rindu beribadah dimasjid? Apakah mereka tidak rindu melantunkan ayat-ayat alquraan di rumah allah?.
Penulis: Imel
Editor: Imel
Berita Terkait
- Kisah Balita HNR Melawan Spina Bifida, UPZ BAZNAS Semen Padang Menanti Langkah Pertamanya
- Ketua DPRD Padang Usulkan Wajib Surat Bebas HIV untuk Calon Pengantin Demi Cegah Penularan AIDS
- Buka Senam Sehat World Diabetes Day Mahyeldi Ajak Warga Ubah Pola Hidup
- RSUD dr. Rasidin Padang Hadirkan Sejumlah Inovasi Pelayanan untuk Tingkatkan Kenyamanan Pasien dan PAD
- Wakil Ketua DPRD Padang Minta Pemko Berbenah Usai Ombudsman Temukan Maladministrasi di RSUD dr. Rasidin








