Wagub Audy Gandeng Direktorat Perbendaharaan Negara Turunkan Prevelansi Stunting Sumbar

PADANG, binews.id -- Wakil Gubernur Sumatera Barat, Audy Joinaldy selaku Ketua tim percepatan penurunan stunting Sumbar menggandeng Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) dalam program Bapak Asuh Anak Stunting (BAAS).
Disampaikan Wagub, sebetulnya banyak organisasi baik di dalam maupun di luar pemerintah yang memiliki program penurunan angka stunting. Namun program tersebut tersebar dan belum terintegrasi sehingga hasil yang diperoleh belum maksimal pula.
"Banyak organisasi di luar pemerintahan yang juga ingin melakukan kegiatan penurunan stunting, namun mereka jalan sendiri-sendiri. Kami minta BKKBN dapat menghimpun mereka semua agar program ini dapat menjadi lebih besar," ujar Wagub, dalam Focus Group Discussion bersama DJPb dan BKKBN Kanwil Sumbar, di Aula Gedung Kantor Wilayah DJPb Sumbar, di Padang, Rabu (10/8/2022).
Oleh karena itu ia mengatakan pemerintah provinsi berinisiatif merangkul agar program-program penurunan stunting pada beragam organisasi itu dapat bersinergi dan bersatu agar Sumbar dapat menjadi provinsi dengan penurunan prevelansi stunting tertinggi di Indonesia.
Baca juga: Gubernur Mahyeldi : Silat Tidak Hanya Soal Beladiri Tapi Juga Bagian dari Pendidikan Karakter
"Ada organisasi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), perkumpulan dokter kandungan serta perhimpunan dokter lainnya yang ingin ikut menyelesaikan persoalan stunting di Sumbar, ini harus kita rangkul supaya bisa membuat grand strategy," lanjut Wagub.
Menurut Wagub, semua pihak semestinya bisa dilibatkan dalam penurunan stunting. Sebagai contoh, DJPb dan KPPN yang tidak terkait dengan stunting secara langsung, dapat berkolaborasi dan berkontribusi untuk penurunan stunting di Sumatera Barat.
Deputi Bidang Pengendalian Penduduk BKKBN, Bonavisius Prasetya Ichiarto mengatakan upaya yang dilakukan Sumatera Barat sangat menarik, karena bukan hanya sektor terkait stunting, tapi semua pihak didorong untuk terlibat dan memberikan kontribusi.
"Ini sangat-sangat strategis sekali dengan mereka bergabung dalam percepatan penurunan stunting ini," ungkapnya.
Baca juga: Gubernur Sumbar Lulus Sidang Tesis S2 di Malaysia
Diketahui prevelansi stunting di Sumatera Barat berada di angka 23.3 persen, sedikit di bawah prevelansi stunting nasional sebesar 24.4 persen. Meski begitu angka ini tentu dapat terus ditekan mengingat Sumbar sebagai salah satu provinsi dengan produksi protein terbesar di Sumatera.
Penulis: Imel
Editor: BiNews
Berita Terkait
- PT Semen Padang-BSI Kolaborasi Bahas Mental Health: Cegah Game Addiction Hingga Turunnya Produktivitas
- UNP dan Yayasan Jantung Indonesia Luncurkan Klub Jantung Sehat, Dorong Gaya Hidup Aktif di Kampus
- Bupati Dharmasraya Kunjungi RSUP M. Djamil Padang, Bahas Peningkatan Layanan Kesehatan dan Sistem Rujukan
- Semen Padang Lanjutkan Komitmen Cegah Stunting Lewat Bantuan Rp47 Juta di Hardiknas 2025
- Menuju Kota Sehat Terbaik di Indonesia, Padang Perkuat Kawasan Tanpa Rokok