Jadi Pemateri Kuliah Umum di UNAND, Sutan Riska Paparkan Strategi Pelestarian Kebudayaan Daerah

Jumat, 16 September 2022, 23:11 WIB | Pendidikan | Kab. Dharmasraya
Jadi Pemateri Kuliah Umum di UNAND, Sutan Riska Paparkan Strategi Pelestarian Kebudayaan...
Bupati Dharmasraya, Sutan Riska Tuanku Kerajaan memberikan kuliah umum sekaligus sebagai narasumber di Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas, Kamis, (15/09/22). IST
IKLAN GUBERNUR

DHARMASRAYA, binews.id -- Bupati Dharmasraya, Sutan Riska Tuanku Kerajaan memberikan kuliah umum sekaligus sebagai narasumber di Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas, dalam rangka Dies Natalis Fakultas Ilmu Budaya (FIB) ke-40 dan Unand ke-66. Tema yang diusung dalam kuliah umum ini adalah Strategi Pemerintah Daerah Dalam Upaya Pelestarian Kebudayaan Daerah.

Kegiatan dilaksanakan di Ruang Seminar Fakultas Ilmu Budaya, Kamis, (15/09/22), dihadiri Rektor Universitas Andalas, Yuliandri, Dekan Fakultas Ilmu Budaya, Herwandi, dan seluruh mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya.

Bupati Dharmasraya yang juga Ketua Umum APKASI itu memaparkan penjelasannya dihadapan seluruh mahasiswa FIB tentang strategi pemerintah daerah dalam upaya pelestarian kebudayaan daerah. Bahwa kebudayaan daerah Kabupaten Dharmasraya memiliki penduduk multietnis, antara lain etnis Minangkabau, Jawa, Sunda dan Batak. Di Dharmasraya juga merupakan salah satu potensi kekayaan budaya yang bisa dikembangkan, salah satunya melalui event budaya yang dapat dijadikan daya tarik kunjungan wisata dan pelestarian budaya yang ada di Kabupaten Dharmasraya.

"Selain kekayaan multi etnis, Dharmasraya juga memiliki kekayaan budaya sejarah sehingga kedepannya perlu adanya usaha yang lebih dalam penetapan dan pengelolaan kekayaan budaya sejarah, sehingga kedepannya perlu adanya usaha yang lebih dalam penetapan dan pengelolaan kekajaan budaya sejarah. Sesuai dengan kewenangan daerah, terutama dalam pelestarian dan pengelolaan cagar budaya atau wisata sejarah yang ada di kawasan cagar budaya," beber Sutan Riska saat memberikan kuliah umum di hadapan mahasiswa FIB Universitas Andalas.

Baca juga: Suasana Haru dan Rinai Tandai Pamit Sutan Riska dan Isteri kepada ASN Dharmasraya

Selain itu, Bupati juga menjelaskan tentang maksud tujuan dan sasaran dari upaya pelestarian sejarah yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Dharmasraya. Maksud dari upaya pelestarian sejarah tersebut yaitu Pemkab Dharmasraya ingin agar nilai-nilai luhur budaya yang ada dalam suatu tradisi budaya dapat tetap dipertahankan, walaupun telah melalui proses perubahan bentuk budaya. Dengan tujuan, agar dapat menjaga keberadaan budaya itu sendiri sebagai warisan dari nenek moyang kepada generasi penerus yang akan datang.

"Sedangkan sasaran dari upaya pelestarian adalah, untuk meningkatkan pemahaman dan penerapan nilai-nilai adat dan budaya dalam kehidupan bermasyarakat. Namun, banyak isi strategis kebudayaan daerah yang berkembang saat ini. Seperti ketidaktahuan masyarakat tentang kebudayaan yang ada di tengah masyarakat. Ketidaktahuan masyarakat tentang pelindungan benda-benda cagar budaya, sedikitnya tokoh masyarakat yang mengetahui dan peduli tentang warisan budaya, minimnya sarpras di masyarakat untuk pembinaan kebudayaan daerah, kurangnya pembinaan terhadap kebudayaan ditengah masyarakat dan pengaruh teknologi modern dan kurangnya event kebudayaan," terang Bupati lagi.

Oleh karena itu, Pemkab Dharmasraya melalukan strategi pelestarian budaya daerah dengan cara pemeliharaan menjaga keberlanjutan kebudayaan sebagai warisan, pengembangan untuk meningkatkan memperkaya dan menyebarluaskan kebudayaan. Dan dengan cara pemanfaatan pendayagunaan objek pemajuan kebudayaan untuk memperkuat ideologi sosial dan budaya. Selain itu melakukan sosialisasi tentang pentingnya pengembangan dan pelestarian budaya lokal, mengajak masyarakat untuk membangkitkan kembali kebudayaan lokal yang ada, dan membentuk kelompok pengembangan kebudayaan generasi muda.

"Banyak yang kita lakukan untuk mempertahankan kebudayaan yang ada di Kabupaten Dharmasraya dengan cara, mengenalkan kembali kebudayaan yang sebelumnya hanya diketahui beberapa orang atau kelompok. Menjadi sebuah informasi public sebagai identitas daerah. Melestarikan kebudayaan tersebut dengan cara menghidupkan kembali sangar, pagayuban, teater, gelanggang hingga mengembalikan gungsi rumah gadang. Dan membiasakan agar menjadikan adat, sejarah, kesenian, kuliner dan cerita bukan lagi sebagai tontotan tetapi aktif sebagai pelakunya," tegas Bupati lagi.

Baca juga: Bupati Dharmasraya Sutan Riska tuanku kerajaan Hadiri Malam Resepsi Hari Jadi Kabupaten Sijunjung Ke-70

Selain itu juga, Pemkab Dharmasraya melakukan berbagai promosi untuk meyebarkan tentang kebudayaan daerah yang baik berskala lokal, daerah maupun nasional dan internasional melalui media online dan offline, event kebudayaan lokal dan event kebudayaan daerah tingkat nasional. Dengan begitu pemerintah bisa mengarahkan kebijakan dengan cara, pembinaan nagari beradat dan berbudaya, pembinaan penggiat, pelaku dan pranata kesenian, pelaksanaan festival seni daerah, pembinaan dan peningkatan kapasitas pemangku kelembagaan adat. Pelaksanaan festival budaya daerah, fasilitasi dan pengusulan warisan budaya. Inventarisasi cagar budaya daerah dan perlindungan pengembangan dan pemanfaatan cagar budaya.

Halaman:
Marhaban ya Ramadhan 2025

Penulis: Imel
Editor: BiNews

Bagikan: