Proyek Rekonstruksi Bendungan di Bawan Agam Tuai Protes Warga, Ternyata Hal Ini Penyebabnya...

AGAM, binews.id -- Proyek rekonstruksi bendungan di Pasar Bawan, Kecamatan Ampek Nagari yang digarap oleh Dinas Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Agam menuai protes dari masyarakat setempat.
Muhammad Awis, seorang tokoh masyarakat Bawan menyatakan kekecewaannya terhadap hasil pekerjaan kontraktor yang melaksanakan proyek tersebut. Menurutnya, sejak proyek dimulai, saluran irigasi yang mengalir ke persawahan masyarakat di Nagari Bawan justru tidak berfungsi dengan baik.
Ketua KNPI Cabang Kecamatan Ampek Nagari menambahkan bahwa masyarakat meminta aparat penegak hukum untuk mengusut tuntas pelaksanaan proyek tersebut. Dugaan kongkalingkong antara konsultan pengawas, Dinas BPBD, dan kontraktor menjadi sorotan masyarakat karena mutu dan kualitas bangunan yang terkesan asal jadi.
Beberapa item pekerjaan seperti pagar jembatan bendungan yang tidak terpasang dengan sempurna dan pemasangan dinding tebing yang terlihat asal-asalan dapat mengancam keselamatan pengunjung maupun warga yang memanfaatkan bendungan tersebut.
Baca juga: Rencana Pembangunan Multi Hazard EWS, Direktur ICL Kunjungi Tanah Datar
Humas Karang Taruna Nagari Bawan, Oki, mengaku telah menyurati sejumlah instansi terkait hasil akhir pekerjaan proyek D.I Bawan yang telah menelan anggaran negara senilai Rp9 miliar. Namun, hasil pembangunan yang buruk membuat masyarakat kecewa karena proyek tersebut tidak dapat mengaliri areal irigasi dan banyak bangunan yang sudah rusak. Oki meminta Kejaksaan Negeri Agam, Polres, dan inspektorat untuk melakukan audit pelaksanaan proyek D.I Bawan tahun anggaran 2022 karena dugaan kongkalingkong dalam pelaksanaan kegiatan tersebut.
Laman informasi pada LPSE Kabupaten Agam menyebutkan bahwa pemenang tender untuk proyek Rekonstruksi Bendungan DI Bawan adalah CV. Karya Tiga Pratama dengan nilai kontrak Rp7.636.514.434,42.
Hingga berita ini diterbitkan, pihak kontraktor, konsultan pengawas, dan dinas BPBD Agam belum berhasil ditemui untuk memberikan tanggapan terkait masalah ini. Masyarakat berharap agar proyek tersebut segera diperbaiki dan meminta aparat penegak hukum untuk bertindak sesuai dengan hukum yang berlaku. (bi)
Penulis: Imel
Editor: BiNews
Berita Terkait
- Nevi Zuairina Serahkan Bantuan Sound System untuk Rumah Keluarga di Agam
- Nevi Zuairina Dorong Pelaku UMKM Kabupaten Agam untuk Optimalkan Daya Saing Lewat Penerapan SNI
- Hj. Nevi Zuairina Serah Terima TJSL Bantuan Rehabilitasi Surau Usang Jorong Koto Marapak Nagari Lambah
- Gubernur Mahyeldi Resmikan Perhelatan MTQ Nasional ke-41 Tingkat Kabupaten Agam
- Nevi Zuairina Serahkan Bantuan untuk TK Darul Ilmi Jorong Pauh