Jadi Korban Hoaks, Mulyadi Curigai Terkait Pilkada Sumbar

PADANG, binews.id -- Anggota DPR RI Mulyadi mengapresiasi langkah tim Siber Polda Sumatera Barat (Sumbar) yang berhasil dengan cepat mengungkap akun palsu yang menyebarkan ujaran kebencian terhadap dirinya.
Menurut Mulyadi langkah cepat Kepolisian tersebut membuktikan bahwa polisi bisa mengungkap akun palsu yang sengaja dibuat untuk untuk menyebarkan berita hoaks dan ujaran kebencian.
"Alhamdulilah, ternyata tim siber Polda Sumbar luar biasa cepat langsung tahu, jadi ini kan memberikan pelajaran ke masyarakat agar jangan lagi membuat akun palsu, apalagi akun palsu itu mengandung konten yang memberikan informasi yang menyesatkan, bukan informasi yang sebenarnya," kata Mulyadi kepada wartawan, Minggu (31/5).
Ia mengaku tidak mengetahui secara detail apa substansi yang dilaporkan masyarakat terhadap akun tersebut. Namun ia bertanya-tanya lantaran yang dipanggil dalam pemeriksaan kasus tersebut oleh Polda Sumbar justru jajaran pejabat Pemerintah Kabupaten Agam, Sumatera Barat.
Baca juga: Anggota DPRD Sumbar Verry Mulyadi Serap Aspirasi Masyarakat di Kampung Baru
"Apa kaitannya itu yang saya nggak ngerti, karena itu kan yang dilaporkan masyarakat akun palsu, masyarakat tersentak kok yang dipanggil deretan pejabat Agam mulai dari kabag umum, sekda, bupati, masyarakat sekarang bertanya apa kaitan akun palsu ini dengan pemerintah Kabupaten Agam ini yang ditunggu masyarakat," ujar anggota Komisi III DPR tersebut.
Bakal calon gubernur Sumbar tersebut mencurigai bahwa ujaran kebencian tersebut ada kaitannya dengan Pilkada 2020. Namun ia memilih menyerahkan kasus tersebut yang saat ini masih diselidiki pihak kepolisan.
"Kita nggak tau (ada kaitannya dengan pilkada atau tidak) kalau yang begitu kan sifatnya kualitatif nggak bisa kita buktikan secara, tapi orang kan bisa menilai kenapa kepentingannya."
Menurut Mulyadi pemilih Sumbar adalah pemilih yang cerdas sehingga tidak akan terpengaruh dengan berita bohong tersebut. Politikus Partai Demokrat itu mengimbau kepada pihak-pihak yang berkompetisi dalam pilkada Sumbar 2020 dapat berkompetisi secara sportif.
"Jadi ini pembelajaran ke depan agar siapa pun yang ikut pilkada harus sportif lah, kalau mau mengkritik, kritik pakai secara resmi, formal. Tapi karena ini sifatnya adalah bukan kritik, tapi fitnah dan ujaran kebencian tentu nggak berani ya secara resmi makanya digunakan akun palsu dengan harapan akun palsu nggak ketahuan dan terbebas dari hukum," ucapnya.
Penulis: Imel
Editor: BiNews
Berita Terkait
- Revisi UU Minerba: Peluang Besar bagi Perguruan Tinggi dalam Sektor Pertambangan
- Ketua DPRD Sumbar Dukung Gubernur Mahyeldi dan Vasko Ruseimy Wujudkan Kemajuan Daerah
- Bupati dan Wakil Bupati Solok Terpilih Jalani Medical Check-Up Jelang Pelantikan
- Prabowo Subianto Kembali Pimpin Gerindra, Diminta Maju di Pilpres 2029
- Pada Raker FPKS, Hj. Nevi Zuairina Bertekad Perkuat Advokasi untuk Masyarakat