Gubernur Serahkan Bantuan Untuk Korban Banjir Pasaman

PASAMAN, binews.id -- Gubernur Sumatera Barat Prof. Dr. Irwan Prayitno kunjungi Kecamatan Mapat Tunggul Selatan, Kabupaten Pasaman, guna menyerahkan bantuan untuk para korban banjir bandang Nagari Muaro Sungai Lolo, Minggu (23/2).
Gubernur didampingi istri Ny. Nevi Zuraina yang juga anggota DPR RI, menyampaikan keprihatinan yang mendalam atas musibah yang menimpa masyarakat Muaro Sungai Lolo, Pasaman.
"Saya atas nama pribadi dan Pemerintah Provinsi Sumatera Barat, menyampaikan duka mendalam, terutama kepada keluarga korban meninggal dunia dan luka-luka," ujar Profesor Irwan dihadapan Bupati Pasaman H. Yusuf Lubis, SH. MSi, Ketua TP PKK Pasaman, anggota DPRD Sumbar, H. Rahmat Saleh Nasution, Kepala OPD Provinsi Sumbar, Forkopimda dan Kepala OPD Pasaman.
Dijelaskan Gubernur, daerah Sumatera Barat sudah ditadirkan Allah sebagai daerah pegunungan, dengan cuaca yang ekstrim, dan curah hujan tinggi.
Akibatnya, musibah banjir dan tanah longsor sering terjadi dimana-mana, di sejumlah daerah.
"Bencana tidak bisa kita tahan, tapi timbulnya korban manusia, sebetulnya bisa diantisipasi," sebut Irwan Prayitno.
Kepada Bupati, Gubernur ingatkan agar senantiasa mengunjungi kawasan hulu sungai, minimal setiap enam bulan atau dua kali dalam enam bulan.
"Kami di Pemprov sudah 4 kali menyurati Kabupaten Kota, kedepan diharapkan Pemda mengajak dan dan melibatkan aparat TNI Polri, bawa juga drone untuk memantau daerah hulu sungai, serta bekali dengan gergaji sinso dan peralatan lainnya. Karena, jika ada kayu yang berpotensi menghalangi arus sungai, langsung bisa dipotong dan dibersihkan," imbau gubernur
Upaya-upaya seperti itu akan dapat meminimalisir terjadinya banjir bandang, tambahnya.
"Sebenarnya, potensi banjir dan tanah longsor bisa diantisipasi dan diprediksi. Hal tersebut beda dengan bencana gempa, tsunami atau gunung meletus, yang sama sekali tidak terprediksi secara pasti," ujarnya.
"Selain itu, daerah yang terkena bencana tersebut bisa dikatakan daerah daerah nya itu juga, contoh solok selatan, " tambahnya.
Penulis: Imel
Editor: BiNews
Berita Terkait
- Mayat Tergulung Karpet Gegerkan Masyarakat Padang Barat
- Meninggal Jadi 8 Orang, 10 Luka Berat dan 6.002 Warga Sumatra Barat Mengungsi Pascagempa M6,1
- Ayahanda Wako Padang Panjang Berpulang
- Polda Sumbar Siagakan Satu Pleton Personel untuk Bantu Penanganan Bencana
- Warga Kabupaten Mukomuko dan Kepulauan Mentawai Rasakan Guncangan Kuat Dua Kali Gempa