Dialog Kebudayaan Bersama Dinas Kebudayaan Sumbar
Mak Katik: Generasi Muda Harus Tahu tentang Tokoh-Tokoh Hebat Minangkabau

"Kalaulah alim ulama kita, cadiak pandai, bundo kanduang, orang kampus, kaum muda duduk bermusyawarah minimal 2 kali sebulan, tentulah suasana akan berbeda. Karena kita butuh panutan, butuh mamak, butuh pemimpin yang menjadi contoh. Maka dari itu kami juga akan perjuangkan bagaimana agar rencana program ini ada anggaran minimal 2% dari total APBD untuk Pemajuan Kebudayaan," lanjutnya
Sementara itu, Fadli Junaidi, Kabid Jalanitra Dinas Kebudayaan Provinsi Sumbar menyampaikan, kegiatan ini terselenggara dari pokok pikiran anggota DPRD Sumbar Hidayat tahun 2023. Fadli menjelaskan tujuan dari agenda ini mewujudkan peranan pemerintah Provinsi Sumatera Barat dalam mengali menumbuh mengembangkan serta melestarikan nilai-nilai adat dan budaya Minangkabau.
"Kami sangat berterima kasih atas kehadiran bapak ibu serta generasi muda dalam agenda ini, kegiatan ini merupakan kali ke tujuh yang dilaksanakan oleh dinas kebudayaan melalui pokok pikiran bapak Hidayat ketua fraksi Gerindra DPRD Sumbar. Tentu hal ini pencapaian yang luar biasa yang kami dapat, guna terwujudnya indeks kinerja kebudayaan Sumbar. Fadli menambahkan pentingnya support dan dukungan anggota DPRD dalam hal kepastian anggaran program kebudayaan," ujarnya.
Baca juga: Evi Yandri Serukan Dukungan Program Zero Tawuran di Safari Ramadan Mushala Nurul Islam
Salah satu generasi muda Palito Nyalo, Abdul Rajab Sani mengapresiasi acara "Dialog Kebudayaan" Yang Muda Berbudaya ini. Ia juga memberikan pertanyaan kepada narasumber tentang mengapa selalu generasi muda yang disalahkan terkait lunturnya nilai-nilai adat dan budaya Minang, serta mempertanyakan apa saja usaha yang dilakukan pemerintah dan pemuka-pemuka adat untuk mempertahankan nilai-nilai adat dan budaya tersebut agar generasi muda tetap mampu mengenali dan memahaminya. "Kenapa selalu kami yang dari generasi muda yang disalahkan terkait punah atau lunturnya nilai-nilai adat dan budaya di zaman sekarang. Dari pemerintah dan pemuka adat sendiri apa usaha yang dilakukan untuk menjaga dan melestarikan nilai-nilai adat dan budaya agar kami generasi muda ini tetap mengenali dan melestarikannya?" ujar Abdul saat acara "Dialog Kebudayaan" di Galanggang Palito Nyalo, Sabtu (16/9/2023). Pengurus bundo kanduang Limau Manih, Desi Fitria juga turut menyampaikan ucapan terima kasihnya kepada Hidayat karena telah mengusung program ini dengan harapan nilai-nilai adat dan budaya tetap terjaga terutama untuk generasi muda. Desi juga mengajukan pertanyaan kepada narasumber tentang permasalahan adanya perbedaan paham terhadap bundo kanduang dan menurutnya pemerintah kerap terkesan menyalahkan hal tersebut. "Kenapa ada perbedaan paham dan pendapat tentang bundo kanduang? Saya juga melihat pemerintah terkesan menyalahkan. Apa yang harus dilakukan pemerintah untuk menanganinya?" ujar Desi Menurut Desi, pertanyaan ini hadir karena ada beberapa kelompok organisasi bundo kanduang seperti di tingkat Kota, Kecamatan, Kelurahan bahkan juga ada bundo kanduang menurut limbago atau lembaga adat.
Salah seorang anggota Kampung Wisata Budaya, Laraprosa, juga mengapresiasi adanya program ini. Lara berharap Pemerintah Provinsi dan Kab/Kota merancang program adat dan budaya ini agar tidak monoton sehingga berdampak positif kepada generasi muda.
"Ko yo segeh acara ko mah pak Hidayat. Saya sangat mengapresiasi sekali adanya acara "Dialog Kebudayaan" Yang Muda Berbudaya ini. Harapan terakhir saya yaitu kepada Pemerintah Provinsi maupun Kab/Kota agar bisa merancang program-program adat dan budaya seperti ini dan berusaha agar programnya tidak monoton sehingga generasi muda bisa senang mengikuti program tersebut dan memberikan dampak positif," ucap Lara.
Merawat, menjaga, melestarikan dan mewariskan nilai-nilai adat dan budaya daerah yang hari ini mulai berujung memudar dalam prosesi kehidupan sehari-hari harus di ikhtiarkan, baik sebagai anak, mamak, kemenakan maupun sebagai bagian dari masyarakat Provinsi Sumatera Barat ujar Hidayat dalam acara "Dialog Kebudayaan" Yang Muda Berbudaya (17/9/2023) di Cafe Dhamarshaker.
Atas dasar itu, ia bersama Dinas Kebudayaan Provinsi Sumatera Barat menstimulus, memancing spirit atau semangat kecintaan generasi muda khususnya untuk menggunakan, mempelajari dan memahami nilai-nilai budaya daerah dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu juga dalam rangka melawan bangga budaya asing.
(bi/melva)
Penulis: Imel
Editor: BiNews
Berita Terkait
- Nevi Zuairina Sebar Paket Lebaran di Dapil Sumatera Barat II
- Wakil Walikota Maigus Nasir Sambangi Rumah Nur Rezkia Fahira Penderita Kanker
- Karya Anak Bangsa! PT Semen Padang Produksi Shell Kiln Seberat 138 Ton
- Nevi Zuairina: Halal Bihalal Bukan Sekadar Tradisi, Tapi Penguat Ukhuwah dan Soliditas Perjuangan
- Wali Kota Padang Fadly Amran Pastikan Keamanan Kota Saat Lebaran dengan Monitoring Pos Pengamanan