PP IPPNU X Gerakan Keluarga Maslahat Nahdlatul Ulama Gelar Peer Educator Cegah Stunting

MALANG, binews.id -- Masalah stunting menjadi isu nasional yang bukan menjadi tugas pemerintah saja, akan tetapi semua pihak termasuk para pelajar. Untuk menanggulangi pencegahan stunting, Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Putri Nahdatul Ulama (PP IPPNU) X Gerakan Keluarga Maslahat Nahdlatul Ulama (GKM NU) menggelar peer educator cegah stunting pada remaja di Jawa Timur tepatnya di Kota Batu Malang dan Jawa Barat tepatnya di Kabupaten Bandung Barat.
Ketum PP IPPNU, Whasfi Velasufah, saat dikonfirmasi mengatakan sebagai organisasi pelajar yang bernaung di badan otonom Nahdatul Ulama, IPPNU mengambil peran dengan adanya persoalan masalah stunting yang menjadi korban adalah anak anak yang tentu kedepannya akan menjadi pelajar.
"Masalah stunting tidak bisa dianggap sepele, karena ini akan mempengaruhi tumbuh kembang anak secara langsung, sekarang maupun dalam jangka panjang", jelasnya.
Kata Gadis kelahiran Kudus ini, sebagai sebuah organisasi pelajar, maka kegiatan yang dilakukan oleh IPPNU yakni memberikan edukasi kepada para pelajar dalam bentuk program peer educator cegah stunting dan sasarannya para pelajar di wilayah yang stuntingnya cukup tinggi yakni Kota Batu Malang, Jawa Timur dan Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat.
Baca juga: OJK Catat Layanan Fintech peer to peer Lending di Sumbar Capai 2.680 Rekening
"Dua wilayah ini kita ambil, karena angka stuntingnya cukup tinggi dari data yang dimiliki oleh Kemenkes RI " tegasnya.
Dikatakan mahasiswa Magister Ilmu Lingkungan, Universitas Indonesia (UI), percobaan di dua wilayah ini menjadi pilot project IPPNU yang kedepannya akan dilanjutkan ke seluruh daerah yang ada di Indonesia, tentu semua itu jika nanti kita mendapat dukungan dari pemerintah terutama dari pihak terkait yakni Kementrian Pendidikan, Kementrian Pemuda dan Olahraha serta Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.
"Kolaborasi ini akan kita bangun, dan tentu kita ingin menjadi garda terdepan dalam pencegahan masalah stunting yang itu dimulai dari pelajar, " tandasnya.
Terpisah, Ketua Lembaga Konseling Pelajar Putri, PP IPPNU, Hazimatul Layyinah menjelaskan bahwa kegiatan Peer Educator Cegah Stunting pada remaja diikuti oleh siswa/i SMP & SMA, IPNU/IPPNU, Karang Taruna, Pengurus OSIS, dan Mahasiswa.
"Sasaran kita dua wilayah yakni Kota Batu Malang, Jawa Timur, yang kita pusatkan di Gedung KBIHU Al Ikhlas Kabupaten Bandung Barat yang kita pusatkan kegiatannya di Masjid Besar Batu Jajar, " jelasnya.
Hazimatul Layyinah yang lebih akrab dipanggil Yiyin, menjelaskan bahwa kegiatan yang kita lakukan yakni pada tanggal 24-25 Oktober di Malang, Jatim dan 26-27 Oktober 2023 di Bandung Barat.
Penulis: Imel
Editor: BiNews
Berita Terkait
- Mahasiswa S3 Ilmu Lingkungan UNP Laksanakan Praktik Kerja Lapangan di Kepulauan Riau
- Hj. Nevi Zuairina Minta Ada Transformasi Kesehatan dan Pariwisata di KEK Sanur
- Gubernur Mahyeldi, Direktur dan Rektor UNP Temui Wapres Usulkan Pengembangan RSAM Bukittinggi
- Bio Farma Ajak Perempuan di Kalimantan Tengah Cegah Kanker Serviks
- Berkolaborasi dengan MIT, Biofarma Group Gelar Kompetisi Hackathon Kesehatan
Progul Dokter Warga Mulai Layani Masyarakat Kota Padang
Kesehatan - 24 Februari 2025
Jaga Kesehatan Pegawai, KAI Divre II Sumbar Gelar Medical Check Up
Kesehatan - 19 Februari 2025
Mahyeldi Jalani Medical Check-Up di RS Unand Jelang Pelantikan
Kesehatan - 14 Februari 2025
KAI Divre II Sumbar Gelar Pengobatan Gratis terhadap 228 Pensiunan
Kesehatan - 10 Februari 2025