Kinerja Sektor Jasa Keuangan di Sumatera Barat Tumbuh Positif

Selasa, 23 Januari 2024, 08:50 WIB | Ekonomi | Kota Padang
Kinerja Sektor Jasa Keuangan di Sumatera Barat  Tumbuh Positif
Plt. Kepala OJK Provinsi Sumatera Barat -- Guntar Kumala. IST
IKLAN GUBERNUR

PADANG, binews.id -- Kantor OJK Provinsi Sumatera Barat menilai kondisi sektor jasa keuangan di Sumatera Barat posisi November 2023 tumbuh positif dengan tingkat risiko yang masih terjaga dalam menghadapi berbagai gejolak perekonomian global.

Plt. Kepala OJK Provinsi Sumatera Barat, Guntar Kumala, menybeut, kinerja sektor jasa keuangan tersebut turut mendukung pertumbuhan ekonomi Provinsi Sumatera Barat yang menunjukkan kinerja positif dengan pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Triwulan III-2023 (yoy) tercatat sebesar 4,30 persen.

Kinerja industri perbankan (Bank Umum dan Bank Perekonomian Rakyat) di Sumatera Barat tumbuh positif. Pada November 2023, aset perbankan tumbuh 5,62 persen (yoy) menjadi sebesar Rp79,92 triliun dan penyaluran kredit tumbuh 7,49 persen (yoy) menjadi sebesar Rp69,54 triliun.

Sementara itu penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) terkontraksi sebesar 1,62 persen (yoy) menjadi sebesar Rp54,24 triliun. Risiko kredit masih terjaga dengan rasio NPL 2,08 persen, dan rasio LDR 128,20 persen.

Baca juga: OJK: Likuiditas Perbankan 2025 Masih Ketat, Sektor Pertanian Perlu Digenjot

Penyaluran kredit untuk pelaku UMKM mencapai Rp30,85 triliun, tumbuh sebesar 9,40 persen (yoy). Penyaluran kredit kepada pelaku UMKM ini mencapai 44,36 persen dari total kredit perbankan di Sumatera Barat.

Sementara untuk kinerja perbankan syariah, dari sisi aset, DPK dan penyaluran pembiayaan terus tumbuh cukup tinggi jika dibandingkan dengan perbankan konvensional. Aset perbankan syariah Sumatera Barat tumbuh sebesar 20,48 persen (yoy) menjadi sebesar Rp10,78 triliun, dengan penghimpunan DPK meningkat sebesar 19,78 persen (yoy) menjadi sebesar Rp9,88 triliun dan penyaluran pembiayaan meningkat 25,84 persen (yoy) menjadi sebesar Rp8,70 triliun. Risiko pembiayaan masih terjaga dengan rasio NPF 1,69 persen, dan rasio FDR 88,02 persen.

Kinerja Bank Perekonomian Rakyat di Sumatera Barat juga tumbuh dengan baik. Aset tumbuh 6,25 persen (yoy) menjadi sebesar Rp2,54 triliun, penghimpunan DPK tumbuh 3,53 persen (yoy) menjadi sebesar Rp1,91 triliun, dan penyaluran Kredit/Pembiayaan meningkat 10,69 persen (yoy) menjadi sebesar Rp1,93 triliun, dengan 70,21 persen merupakan kredit/pembiayaan UMKM. Risiko kredit/pembiayaan masih terjaga dengan rasio NPL/NPF 7,88 persen, dan rasio LDR/FDR 101,38 persen.

Pada Industri Pasar Modal, jumlah Single Investor Identification (SID) terus mengalami peningkatan. Pada posisi November 2023, total SID berjumlah 169.760 investor yang tumbuh sebesar 18,90 persen (yoy). SID saham mencapai 74.819 investor, yang tumbuh sebesar 20,29 persen (yoy), dengan total nilai transaksi s.d. November 2023 adalah sebesar Rp11,70 triliun. Jumlah SID Reksa Dana adalah 160.507 investor, SID Surat Berharga Negara (SBN) berjumlah 6.976 investor, dan SID Efek Beragunan Aset (EBA) berjumlah 3 investor.online ilegal serta penawaran investasi ilegal. (bi/rel)

Baca juga: OJK cabut Izin Usaha BPR Pakan Rabaa Solsel

Marhaban ya Ramadhan 2025

Penulis: Imel
Editor: BiNews

Bagikan: