Hadiri MPL-PGI Tahun 2024, Pj Bupati Mentawai Fernando JS: Bantu Promosikan Wisata Mentawai dan Nikmati Alamnya

Selasa, 30 Januari 2024, 09:27 WIB | Pemerintahan | Kab. Mentawai
Hadiri MPL-PGI Tahun 2024, Pj Bupati Mentawai Fernando JS: Bantu Promosikan Wisata...
Penjabat (Pj) Bupati Kepulauan Mentawai, Fernando Jongguran Simanjuntak, S.St.Pi., M.Pi hadiri penutupan sidang Majelis Pekerja Lengkap Persekutuan Gereja di Indonesia (MPL PGI) Tahun 2024 yang berlangsung di Gereja GKPM Pniel Mapadegat, Desa Tuapejat, Kecamatan Sipora Utara, Kabupaten Kepulauan Mentawai, Provinsi Sumatera Barat, Senin (29/1/2024). IST

Dan salah satu prasyarat negara demokrasi, kata dia, adalah penyelenggaraan Pemilu secara berkala, sebagai mekanisme berkala pemilihan wakil rakyat untuk menjadi penyelenggara negara.

Dia katakan, Pemilu merupakan salah satu pilar utama dari proses akumulasi kehendak masyarakat. Dengan demikian melalui Pemilu 2024 kita sedang menilai kontrak yang pernah kita berikan kepada wakil-wakil kita lima tahun, dan pada saat sama juga akan menentukan orang-orang yang kita percayai untuk memimpin negeri ini lima tahun ke depan.

"Sekalipun Pemilu 2024 bukanlah segala-galanya, namun tanpa Pemilu 2024 yang berkualitas akan mempersulit masyarakat dan bangsa Indonesia mencapai keadilan dan kesejahteraan di masa depan," katanya.

Baca juga: Generasi Muda SMK Sumbar Dibekali Kepemimpinan dan Keterampilan Global

"Oleh karena itu, menjadi keharusan bagi kita semua memperjuangkan dan mengawal penyelenggaraan Pemilu 2024 ini untuk sungguh-sungguh mencerminkan nilai-nilai demokrasi, yakni kemanusiaan, kesetaraan, keadilan dan profesionalitas, dengan tetap berpegang teguh pada keutuhan masyarakat dan bangsa Indonesia yang berasaskan Pancasila dan UUD 1945," lanjutnya.

Pada jenjang berikutnya, lanjut Pdt Gomar, adalah kesadaran konvensional di mana ada upaya dan kepatuhan hukum sebagai bentuk penghargaan akan keberadaan orang lain. Dan jenjang terakhir adalah pascakonvensional, di mana ada kesadaran bahwa hukum sebagai pengaturan hidup bersama adalah produk kesepakatan, dan setiap saat bisa berubah.

"Maka di sini akal sehat, toleransi dan yang memuncak pada kesetiaan hati nurani merupakan dasar dalam pengambilan keputusan etisnya," tutup Ketum PGI.(bi/hot)

Halaman:
1 2

Penulis: Imel
Editor: BiNews

Bagikan: