Tutup Bulan K3 Nasional, Semen Padang Gelar Seminar Hadirkan Ahli K3 dari Dupont

Sabtu, 17 Februari 2024, 16:58 WIB | Ragam | Kota Padang
Tutup Bulan K3 Nasional, Semen Padang Gelar Seminar Hadirkan Ahli K3 dari Dupont
PT Semen Padang menggelar Seminar Bulan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Nasional Tahun 2024 dengan tema Budayakan K3, Sehat dan Selamat dalam Bekerja, Terjaga Keberlangsungan Usaha, di Gedung Serba Guna (GSG) PT Semen Padang itu, Jumat (16/2/2024). IST
IKLAN GUBERNUR

Ia juga mengucapkan terima kasih kepada manajemen PT Semen Padang yang telah mendukung semua rangkaian kegiatan Bulan K3 Nasional. "Semoga, berbagai kegiatan ini dapat meningkatkan kesadaran kita untuk semakin membudayakan K3 di lingkungan perusahaan, maupun di lingkungan tempat tinggal," ungkap Ilham.

Ahli K3 dan Principal DSS, Alfonsius Ariawan menyampaikan bahwa untuk meningkatkan kinerja safety, maka ada 4 pilar yang harus diingat. Pilar pertama, adalah proses dan teknologi. Proses ini harus diimplementasikan sesuai dengan prosedur dan jelas, kemudian harus menggunakan alat atau teknologi yang tepat, dan mengaktifkan kebiasaan sistem/manajemen.

Kemudian Pilar kedua, yaitu kompetensi. Kata dia, kalau ada proses yang bagus tapi pekerja kurang kompeten, maka manajemen perusahaan tidak mendapatkan apa yang diinginkan. Maka dari itu, manajemen jangan hanya fokus pada prosedur dan sistemn-sistem, tapi harus mengingat bagaimana manajemen bisa meningkatkan kompetensi karyawannya di lapangan.

Baca juga: Delapan Tim SIG Group Ambil Bagian dalam Cerdas Cermat SIG K3 Champions League di PT Semen Padang

"Selanjutnya pilar ketiga, adalah mindsets dan behaviors. Pada pilar ini, bagaimana kita bisa mengubah pola pikir pekerja yang berbasis resiko atau sensitif terhadap resiko, sehingga pekerja dapat memiliki rasa kepedulian dan bangga terhadap apa yang mereka kerjakan, disamping mereka juga merasa memiliki kepemimpinan yang terasa," ujarnya

Terakhir, Alfonsius mengatakan, adalah pilar Governance Management, dimana pada pilar ini harus dilakukan KPI sesuai dengan tujuan leading maupun lagging. "Kemudian, melakukan sistem manajemen kerja berbasis risiko, sehingga organisasi terus berlajar menghilangkan insiden yang berulang," pungkasnya. (bi/rel)

Halaman:
1 2
Marhaban ya Ramadhan 2025

Penulis: Imel
Editor: BiNews

Bagikan: