Jadi Mitra Binaan Semen Padang, Montir Asal Bayang Ini Sukses Jadi Bos Bengkel Omset Rp76 Juta Sebul

Selasa, 30 Juni 2020, 10:15 WIB | Ekonomi | Kota Padang
Jadi Mitra Binaan Semen Padang, Montir Asal Bayang Ini Sukses Jadi Bos Bengkel Omset Rp76...
Jadi Mitra Binaan Semen Padang, Montir Asal Bayang Ini Sukses Jadi Bos Bengkel Omset Rp76 Juta Sebulan
IKLAN GUBERNUR

PADANG, binews.id - Terlahir dari keluarga petani yang kurang mampu di sebuah desa kecil di Kambang, Kabupaten Pesisir Selatan, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar), Pilman, anak keenam dari delapan bersaudara pasangan Munaf dan Nurmi (Almh), berpikir keras bagaimana untuk bisa merubah nasib.

Berbekal ijazah SMP dan sedikit pengalamannya bekerja di sebuah bengkel las di kampungnya, Pilman, kelahiran 3 Maret 1972 itu kemudian melanjutkan sekolah ke Kota Padang. Tentunya, di Ibu Kota Provinsi Sumbar itu, Pilman muda memilih STM menjadi tujuannya.

"Saya masuk STM Negeri 2 Padang (sekarang SMK Negeri 5 Padang,red) tahun 1986 dan tamat tahun 1989," kata Pilman saat ditemui media ini di bengkel miliknya, Pilman Jaya Motor, Jalan Raya Bandar Buat, Simpang Gadut, belum lama ini.

Tahun pertama di STM Negeri 2 Padang, seluruh kebutuhan, termasuk uang bulanan sekolah, ditanggung orangtuanya di kampung. Kendati begitu, Pilman muda sadar bahwa dirinya tak terus-terusan mengandalkan kiriman uang dari orangtuanya.

Baca juga: Hj. Nevi Zuairina Dorong BUMN Energi Percepat Pengembangan Baterai EV dan Optimalisasi Limbah

Ia pun mencoba untuk mencari pekerjaan di samping terus menyelesaikan sekolahnya. Mengandalkan semangat dan pengalamannya yang pernah bekerja di bengkel las di kampung halamannya, Pilman pun diterima bekerja sebagai montir di sebuah bengkel mobil di kawasan Purus, dekat Pasar Pagi.

"Saya mulai nyambi kerja di bengkel sejak kelas dua STM. Saya diterima jadi montir, karena sebelumnya saya pernah kerja di bengkel las. Kemudian jurusan mesin yang saya ambil di STM 2, juga jadi pertimbangan bagi pemilik bengkel untuk menerima saya jadi montir," kenang Pilman.

Nyambi jadi montir sejak duduk di kelas dua STM, membuat Pilman menjadi remaja mandiri yang hidup terpisah jauh dari keluarga di kampung. Apalagi melihat kinerjanya yang bagus, membuat pemilik bengkel menyukai Pilman. Bahkan oleh pemilik bengkel, Pilman pun diangkat sebagai anak asuh.

"Sejak nyambi jadi montir, saya tidak lagi mengandalkan kiriman orangtua, karena uang sekolah dan biaya harian saya ditanggung pemilik bengkel. Sebagai anak laki-laki, saya tidak mau menambah beban orangtua. Apalagi penghasilan Ayah sebagai petani, tentu tidak seberapa, ditambah lagi kakak dan adik-adik saya juga butuh biaya," ujarnya.

Baca juga: Nevi Zuairina minta Pengawasan BBM Subsidi Ditingkatkan dan Pelanggar Harus Diberi Efek Jera

Bagi Pilman, nyambi jadi montir saat masih sekolah hingga berhenti kuliah di Akademi Teknologi Padang (ATIP), rupanya menjadi titik balik kehidupannya. Dan itu berawal ketika ia memutuskan untuk tidak melanjutkan kuliahnya di tahun 1991 karena terkendala finansial yang memaksanya, harus mengubur impiannya untuk menjadi sarjana muda.

Halaman:
Marhaban ya Ramadhan 2025

Penulis: Imel
Editor: BiNews

Bagikan: